Mohon tunggu...
Hendri Santoso
Hendri Santoso Mohon Tunggu... -

Hidup itu pendek, menulis itu panjang.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Peribahasa Galau

8 Januari 2012   02:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:11 2489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Galau belakangan ini sudah menjadi trensetter. Masalah apapun yang sedang dihadapi, entah itu tugas kuliah yang menumpuk, nunggak uang kosan 3 bulan, belum ditransfer uang dari mamah, jemuran yang tak kunjung kering, disebutnya GALAU. Terutama masalah Cinta.. Aaaaa unyu-unyu sekali. Mungkin, peribahasa galau berikut dapat membantu (bukan menghilangkan galau, tapi membuatnya semakin menjadi.huehehe) didalam masalah percintaan yang anda hadapi.

Ada gula ada… kamu selalu dihatiku, tapi sepertinya aku gak ada dihati kamu deh

Ada udang di balik.. semua tingkah laku sok jutekmu, ku berharap kamu tersimpan rindu yang besar untukku. Tapi mustahil deh.

Air beriak tanda tak.. diterima cintaku ini, padahal hasratku ini sangatlah besar untuk memiliki dirimu

Asam di gunung, garam di laut bertemu.. kamu itu adalah hal yang terberat, apalagi kalau lagi jalan sama cowok kamu

Berat sama dipikul, ringan sama.. sekali kamu gak pernah angkat telfon aku, BBM gak pernah dibales, dibaca pun enggak, memangnya aku marketer KTA?? Bukan kan!

Dimana bumi dipijak, disitu.. kamu putusin aku. Aku ini salah apa?? Kok sepihak gitu mutusinnya??

Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut diseberang jalan... kita memang sudah berbeda, mungkin ini sudah takdirnya dan berharap ini jalan yang terbaik.

Gajah mati meninggalkan gadingnya, macan mati meninggalkan.. aku itu bukan cara yang terbaik deh, mending kita bicarakan solusinya gimana. Setuju?

Ingin hati memeluk gunung, apa daya tangan.. kanan kamu ada tanda apa? tepatnya dijari manis itu ada cincinnya. Itu apa tandanya??

Kacang lupa kulitnya.. kamu itu bening dan terlihat halus sekali. Ingin menyentuhmu tapi kita belum mukhrim. hikss

Karena nila setitik, rusak.. sudah rencana kencanku ini gara-gara hujan yang gak brenti-brenti.

Lempar batu sembunyi.. mulu kamu dari aku. Katanya gak boleh keluar sama nyokap? Tapi ko kemarin aku liat kamu lagi jalan sama cowok lain, itu siapa??

Nasi sudah menjadi.. spagetii. *gak nyambung ya?hee

Pucuk dicinta ulam pun tiba – tiba kamu putusi aku, padahal baru 6 jam yang lalu kita jadian.

Sambil menyelam minum.. obat tidur dosis tinggi pun gak manjur untuk ngilangin insomniaku gara-gara kamu. Begadang mulu capek lho! Masuk angin inii..

Sekali merengkuh dayung, dua tiga.. empat lima enam kali aku ditolak sama kamu. Aku akan berusaha terus sampai ke seratus tujuh belas kalinya. Semangat!!

Sepandai-pandai tupai meloncat, akhirnya.. aku tersadar dia memang yang terbaik untuk kamu. Aku ini belum ada apa-apanya.

Tak ada gading yang tak retak,, remuk redam hatiku saat kamu menyanyikan lagu cinta, namun setelah ku tahu ternyata lagu itu untuk dirinya.

Seperti padi semakin merunduk, semakin.. besar rasa cintaku padamu namun kamu tak pernah menyadari akan hal itu.

Semoga galau kita semakin inovatif, imajinatif, variatif dan konstruktif. Sehingga membuat pribadi kita menjadi lebih positif dan kreatif tanpa adanya pikiran negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun