Lempar batu sembunyi.. mulu kamu dari aku. Katanya gak boleh keluar sama nyokap? Tapi ko kemarin aku liat kamu lagi jalan sama cowok lain, itu siapa??
Nasi sudah menjadi.. spagetii. *gak nyambung ya?hee
Pucuk dicinta ulam pun tiba – tiba kamu putusi aku, padahal baru 6 jam yang lalu kita jadian.
Sambil menyelam minum.. obat tidur dosis tinggi pun gak manjur untuk ngilangin insomniaku gara-gara kamu. Begadang mulu capek lho! Masuk angin inii..
Sekali merengkuh dayung, dua tiga.. empat lima enam kali aku ditolak sama kamu. Aku akan berusaha terus sampai ke seratus tujuh belas kalinya. Semangat!!
Sepandai-pandai tupai meloncat, akhirnya.. aku tersadar dia memang yang terbaik untuk kamu. Aku ini belum ada apa-apanya.
Tak ada gading yang tak retak,, remuk redam hatiku saat kamu menyanyikan lagu cinta, namun setelah ku tahu ternyata lagu itu untuk dirinya.
Seperti padi semakin merunduk, semakin.. besar rasa cintaku padamu namun kamu tak pernah menyadari akan hal itu.
Semoga galau kita semakin inovatif, imajinatif, variatif dan konstruktif. Sehingga membuat pribadi kita menjadi lebih positif dan kreatif tanpa adanya pikiran negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H