Sekedar mengingatkan saja, bahwa komunikasi dalam Islam, khususnya dalam berkata-kata, diatur dalam al-Quran:
1. Qaulan Sadidan (perkataan benar, lurus, jujur). Â Ini terdapat dalam surat An-Nisa ayat 9.
2. Qaulan Balighan (perkataan yang membekas pada jiwa, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti). Hal ini dicantumkan dalam surat An-Nisa ayat 63
3. Qaulan Masyura (perkataan yang ringan). Dalam komunikasi, baik lisan maupun tulisan, mempergunakan bahasa yang mudah, ringkas dan tepat sehingga mudah dicerna dan dimengerti.  Surat Al-Israa’ ayat 28.
4. Qaulan Layyina (perkataan yang lemah lembut). Tentang ini disebutkan dalam surat Thaahaa ayat 44.
5. Qaulan Karima (perkataan yang mulia). Islam mengajarkan agar mempergunakan perkataan yang mulia dalam berkomunikasi kepada siapapun. Salah satu ayatnya terdapat dalam surat Al-Isra ayat 23.
6. Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik). Qawlan ma’rufa mengandung pengertian perkataan atau ungkapan yang baik dan pantas. Ini disebutkan antara lain dalam Surat Al-Ahzab ayat 32.
Tidak membalas tindakan orang yang buruk itu lebih mulia. Bagi yang mau melakukannya, Allah mengatakan ini: Â
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (Surat Fushilat ayat 34-35.)
Sikap sabar akan dituntut dalam menjalankan komunikasi (artikel, status di FB, sharing di medsos semuanya adalah komunikasi). Kata, gambar, ucapan, dan bahasa tubuh adalah bagian dari komunikasi. Adab Islam semestinyalah diingat.
Seandainya pak Anies yang menang, maka kegembiraan Umat Islam akan lengkap dengan adab Islamnya selama ini—khususnya yang terlihat dan terasakan dalam komunikasi dan interaksi dengan kubu pendukung pak Ahok.