Mohon tunggu...
Hendri Ma'ruf
Hendri Ma'ruf Mohon Tunggu... lainnya -

Hobi "candid photo," suka traveling, dan senang membaca plus menulis. Pernah bekerja di perusahaan, sekarang berkarya mandiri. Meminati masalah kepemimpinan, manajemen, dan kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah tentang Corinne Sutter

8 April 2016   21:16 Diperbarui: 9 April 2016   05:27 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susanne mengangkat gelas minumannya sambil berkata: “Tak ada apa-apa.”

Rupanya juri ketiga terpengaruh. Maka di detik ke-70 dia menekan tombol merahnya. Sementara juri keempat, yang berambut perak dan dirinya sedang digambar oleh Corinne masih bertahan tidak ikut-ikutan menekan tombol merahnya. Mungkin karena ia masih penasaran.

Susanne berkata: “Mister Gress....” yang segera ditimpali rekannya: “dia tak mau menekan tombolnya karena gambarnya adalah gambar dirinya.”

Mister Gress menjawab: “Saya tidak harus menekan tombolnya kan?!” Namun, tak lama kemudian keraguannya segera terlihat. Jarinya segera siap menekan tombol merahnya. Teeet segera terdengar suara tanda tombol merahnya telah ditekan. Itu terjadi di detik ke-78. Cukup cepat juga dia terpengaruh oleh kata-kata Susanne. Karena semua juri sudah menekan maka lampu panggung berubah menjadi merah semua.

Corinne langsung tahu bahwa dirinya gagal. Namun dia tetap meneruskan pekerjaannya. Semua hadirin terdiam. Mereka semua ingin tahu gambar apa yang akhirnya akan muncul. Detik demi detik berlalu. Wajah Corinne terlihat berubah menjadi sedih. Matanya tampak kemerahan. Bahasa tubuh Mister Gress menunjukkan arti “Maaf.” Tapi Corinne terus menuntaskan tugasnya.

Jika dibandingkan dengan pengalaman Denis Ditinyuk, maka pengalaman Corinne sungguh tidak enak, bahkan cenderung menyakitkan hatinya. Juri di ajang Ukraine Got Talent bisa menunggu 116 detik. Tetapi juri di Switzerland Got Talent punya daya tahan menunggu yang sangat pendek, 45 detik. Paling lama 78 detik.

Pada akhirnya di detik ke-101 karyanya terlihat, ketika lukisan Corinne diputar sisi bawah menjadi sisi atas. Terdengar suara gemuruh audiens yang kagum. Salah satu juri berkata: “Nah sekarang kita semua terlihat bodoh.” Orang-orang di dalam studio pun berdiri. Ketiga juri pria berdiri.  

Mister Gress langsung menuju panggung, menyampaikan permohonan maafnya karena terlalu cepat menekan tombolnya. Ketiga juri lainnya pun memuji kepiawaian Corinne. Akhirnya, Mister Gress, Susanne, dan satu juri lainnya memberi kata “ya” untuk Corinne melanjutkan ke babak berikutnya.

Video tampilan Corinne itu menjadi viral, ditonton 5 juta kali, di berbagai media sosial. Banyak orang yang mengritik juri. Tetapi Corinne tidak ikut-ikutan mengritik juri. Tak ada kata-kata darinya yang menyayangkan tindakan juri sesudah penampilannya itu.

Jiwa besar Corinne memberi kita inspirasi apa arti bersikap positif, berjiwa besar, dan tidak berkata buruk pada orang yang menyakiti hati. (Anda akan lebih merasakan suasana batin Corinne jika Anda menonton videonya via link di bawah ini.)

-------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun