Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pemerhati di bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Strategi Manajemen Konflik dalam Satuan Pendidikan

5 November 2022   19:33 Diperbarui: 9 November 2022   01:00 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kepala Sekolah sedang melakukan negosiasi dalam menyelesaikan konflik. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

4) konflik dapat memperkuat ciri kelompok yang ada, sehingga kelompok itu memiliki identitas yang pasti; 5) konflik dapat menyatukan beberapa komponen yang terpisah; dan (6) konflik dapat merangsang usaha untuk mengurangi stagnasi.

Sementara itu, pihak yang menilai bahwa konflik memiliki kerugian berpendapat bahwa: 1) konflik dapat menyebabkan timbulnya perasaan "tidak enak" sehingga menghambat komunikasi; 2) konflik dapat membawa organisasi ke arah disintegrasi; 

3) konflik dapat menyebabkan ketegangan antar individu maupun antar kelompok; 4) konflik dapat menghalangi kerjasama di antara individu dan mengganggu saluran informasi; dan 5) konflik dapat memindahkan perhatian anggota organisasi dari tujuan organisasi.

Strategi Manajemen Konflik dalam Satuan Pendidikan

Manajemen konflik adalah suatu cara atau strategi resolusi yang digunakan untuk mencegah konflik menjadi destruktif. Dengan strategi yang ada, konflik dapat dijadikan sebagai suatu keadaan yang konstruktif untuk mencapai tujuan organisasi.

Ada banyak strategi manajemen konflik yang berkembang, antara lain sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soetomo dan Supriyanto (2003) berikut:

1. Negosiasi

Ketika masing-masing memiliki kekuasaan yang sama dan memiliki solusi yang dapat diterima, maka manfaatkan pihak ketiga untuk melakukan bargaining, dan menemukan solusi yang sama-sama menguntungkan.

2.  Pemecahan masalah secara integratif

Ketika hanya ada keperccayaan minimum dari pihak yang berkonflik, tidak ada waktu untuk mendapatkan solusi secara cepat, maka lakukanlah konfrontasi. 

Kepala sekolah dapat menyatukan pihak-pihak yang berkonflik untuk menemukan solusi secara integratif bagi kepentingan lembaga pendidikan.

3. Perencanaan ulang organisasi 

Ketika sumber konflik datang dari kondisi kerja, pekerjaan dapat dimudahkan melalui tanggung jawab. 

Kepala sekolah melakukan penstrukturan organisasi ulang dengan melibatkan pihak-pihak yang berkonflik secara fair, dengan memanfaatkan mediator.

4. Perbaikan praktek organisasi

Ketika konflik berkaitan dengan praktek-praktek organisasi, rumuskan sub tujuan bersama. Hilangkan praktek organisasi yang bermakna ganda, perbaiki kebijakan, prosedur dan peranan yang dikonflikkan, modifikasikan komunikasi multi arah, putarlah personil, buatlah sistem penghargaan yang sehat dan program pelatihan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun