Mohon tunggu...
Jendry Kremilo
Jendry Kremilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nama Tuhan-Ku "Oke Google"

27 April 2022   21:21 Diperbarui: 28 April 2022   01:17 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: vivazz1.blogspot.com

Dulu, saat saya masih berusia 6 tahunan, setiap kali saya berbohong Ibu saya selalu berkata, "jangan bohong, Tuhan tau, nanti kau sakit". Dan itu selalu berulang, kalimat yang sama diucapkan ketika saya melakukan penipuan. Kalimat itu yang kemudian ditransmisikan ke dalam pikiran bawah sadar saya, dan menjadi  filosofis bahwasanya Tuhan tahu segalanya.

Konsep berpikir Tuhan Maha Tahu  ini yang kemudian menjadikan saya untuk sejenak berbagi pandangan saya tentang Google. Ide yang sebetulnya agak sedikit sensitif karena bersentuhan langsung dengan kepercayaan dan keyakinan dari setiap orang. 

Sebelum membahas lebih jauh, seperti biasa saya mau klarifikasi lebih dahulu, bahwasanya saya hanya seorang mahasiswa dan pengangguran terselubung yang sedang mengalami paceklik tanggal tua, ide dan abstraksi dalam tulisan ini murni berdasarkan riset yang saya upayakan sedemikian lengkap agar menambah cakrawala berpikir dan diskursus kita semua.

Google, kata yang sudah tidak asing ditelinga orang-orang yang berkecimpung dalam dunia digital. Kata yang juga menyiratkan ketergantungan besar hampir milyaran manusia manusia di planet ini, betapa tidak, Google menjadi salah satu platform yang sering digunakan sebagai solusi atas banyak persoalan manusia.

Apa Itu Google?

Dikutip dari pinhome.id Google berawal dari proyek penelitian dua mahasiswa Ph.D. Universitas Stanford, Larry Page dan Sergey Brin pada awal 1996 yang mengembangkan teori bahwa sebuah mesin pencari yang berdasarkan algoritma matematis yang juga mencari  hubungan antara situs-situs web akan memberikan hasil yang lebih baik daripada dengan menggunakan teknik-teknik pencarian dasar yang digunakan pada saat itu.

Sistem ini pada awalnya dinamakan BackRub karena menggunakan backlink untuk memperkirakan seberapa penting sebuah situs. Google menjadi populer di antara pengguna Internet karena desainnya yang sederhana dan 'bersih' serta hasil pencariannya yang relevan.

Itulah histori singkat dari Google, yang bisa kita akses dari Google itu sendiri. Hebat bukan?, Google bahkan mampu untuk menarasikan dirinya jejak kehadirannya sendiri. Lebih hebat dari Tuhan Bukan?

Sehingga tidaklah mengherankan, jika banyak orang yang mulai menganggap Google tidak sekadar platform digital semata, tetapi memiliki ruh yang mampu memahami seluruh kebutuhan dan keinginan manusia, serta mampu menjawab segala keruwetan persoalan yang ada.

Artificial Intelligence (AI) dan Memori jangka Panjang yang ditanamkan pada Google menjadikan platform ini sebagai salah satu mesin pencari otomatis terbaik di dunia hingga saat ini, apapun yang hendak kita cari, entah buku, jurnal, kutipan, rekam jejak  historis dari tokoh-tokoh terkenal, dokumen-dokumen bersejarah, bahkan hingga hal-hal yang bernuansa konspiratif masih bisa ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun