Dari percakapan itu, akhirnya saya menyadari sebetulnya , tak perlu khawatir jika belum bisa tersenyum. Kita bisa memulainya dengan memupuk kesadaran terhadap eksistensi diri dan sekeliling kita. Mendengar suara burung kuntul, menghirup napas Panjang di setiap pagi, dan memandang setangkai mawar jika dibarengi dengan ketulusan, pada akhirnya akan membuat kita tersenyum.
Senyum itu Gratis
Dan berita baiknya adalah, senyuman itu gratis,kita tidak perlu mengorbankan sepeserpun untuk memberikan senyum.Saat kita lebih asyik menghabiskan banyak uang untuk membelikan hadiah bagi orang yang kita sayangi, tidak akan pernah sedikitpun memberikan kebahagian sebesar hadiah kesadaran kita, yaitu senyum yang kita berikan kepada orang tersebut.
Sebelum mengakhiri cerita ini, saya lupa memberitahu kalian , bahwa nama si barista adalah Melania, nama yang indah dan terkadang membuat saya tersenyum sendiri , jika ingin mampir ke coffee shopnya  cukup pesan kopi dan makanannya saja, jangan sampai memesan hatinya juga, hhhh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H