SE-Indonesia pasti sudah tidak asing lagi mendengar Festival Tabut Bengkulu, karena di tahun 2019 ini berhasil menjadi 30 besar Calender of Event Nasional Kementerian Pariwisata RI.
Bedanya, saat ini festival tabut dikemas jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, panitia lebih mengutamakan kenyamanan pengunjung baik wisatawan lokal, nasional dan manca negara. Penyelenggara sangat memahami apa yang diinginkan oleh pengunjung dalam event berskala nasional dan internasional yang juga diikuti penampilan dari 5 negara yaitu Malaysia, Jepang, Jerman, India dan Tanzania.
Sabtu malam yang lalu, tepatnya 31 Agustus 2019, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah membuka secara resmi tanda dimulainya Festival Tabut 2019 yang terpusat di Lapangan Merdeka atau tepatnya di depan Gedung Balai Raya Semarak Bengkulu (Rumah Dinas Gubernur Bengkulu). Open ceremony yang sangat meriah ini disaksikan puluhan ribu pengunjung yang telah hadir sejak sore hari sebelum acara dimulai. Sajian pentas tari kreasi dan kolaborasi musik etnik mendapat apresiasi langsung dari Ketua COE Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata RI Esty Reko Astuti.
Prosesi tradisi Tabut diawali dengan  upacara Mufakat Rajo Penghulu yaitu Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) datang menjemput Gubernur dengan diiringi lantunan musik etnik Tabut sepanjang perjalanannya ke Panggung Utama yaitu tempat singgasana Rajo Penghulu (tempat duduk Gubernur bersama KKT).  Persembahan awal,  disajikan tarian kolosal Jari-Jari Karbala. Tarian ini menceritakan mengenai perjalanan Cucu Nabi Muhammad SAW Husein. Setelah penampilan musik Mufakat Rajo Agung, dilanjutkan dengan Tarian Seni Malabro Serempak Silat Menghadang, yaitu tarian yang dipadukan dengan gerakan silat. Â
Ketika Nyanyian etnik Karbala yang dibawakan Musik Cahaya Rembulan Bengkulu sempat membius seluruh tamu dan pengunjung untuk khusuk mendengarkan lirik dan iringan alat musik tradisional yang bernuansa khas musik etnik Tabut. Di akhir sesi pembukaaan festival , Â ditutup dengan persembahan lagu dari penyanyi religi Novi Ayla.Â
Dalam Festival selama 10 hari ini, ribuan orang sebagai peserta berasal dari grup-grup kesenian se- Provinsi Bengkulu berlomba menampilkan yang terbaik dari hasil latihan mereka yang sudah dipersiapkan berbulan-bulan sebelumnya.
Mulai dari tahap penyisihan sampai final menjadi pusat perhatian pengunjung yang menyaksikan pentas di siang, sore, senja sampai malam hari, dan berikut nama-nama festival yang diselenggarakan:
- Lomba music dhol
- Lomba tari kreasi tradisional
- Kegiatan Komunitas Kampung Dongeng
- Lomba Lagu Melayu
- Cerito bahaso Bengkulu
- Lomba Ikan-Ikan
- Bengkulu mencari bakat.
- Pagelaran Kesenian 10 Kabupaten/Kota se- Provinsi Bengkulu
- Pentas Kesenian dari Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
- World Tabut Percussion Performance 2019 (Kolaburasi  Percussi dari 5 Negara)
- Lomba Telong-Telong
- Closing Ceremonial Tabut feat WTPF Talent with Dhol pada malam puncak Festival Tabut 2019 yang dikenal dengan istilah Tabut Besanding.
Berikut tahapan proses ritual yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabut (KKT):
- Ritual ambik tanah (31 Agustus 2019)
- Upacara Duduk Penja ( 4 - 5 September 2019)
- Upacara Menjara -1 (5 September 2019)
- Upacara Menjara -2 (6 September 2019)
- Arak Jari-Jari dan Seroban (7 - 8 September 2019)
- Tabut Naik Pangkek  dan Malam Arak Gedang/Tabut Besanding (9 September 2019
- Arak-arakan Tabut Terbuang menuju Karbala (10 September 2019)
Upacara tabut dilaksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Bengkulu untuk menyambut Tahun Baru Hijriah dan memperingati gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW bernama Husien di Padang Karbala Irak. Tabut yang berarti peti mati adalah lambang peti yang berisi jenazah Husien yang diarak masyarakat Bengkulu pada hari ke-10 menuju pemakaman Karblah yang mencerminkan kawasan Karbala di Irak.
Karblah itu nama tempat di Kota Bengkulu, sama dengan Karbala yang berarti tanah merah. Kenapa dibuang? Ini adalah simbolisasi dari kekuasaan yang identik dengan keangkuhan, kesombongan, dan kemewahan. Nah, kesombongan itu yang dibuang. Inilah kenapa tabut dibuat seindah-indahnya, lalu dibuang yang nantinya pada 10 muharam.
Untuk keberadaan fasilitas wisata di Bengkulu, pengunjung saat ini tidak perlu khawatir, Hotel dari kelas biasa sampai dengan kelas berbintang sudah banyak di Bengkulu. Untuk pencinta suasana pantai, puluhan hotel dan cottage dengan jumlah ratusan kamar berbagai pilihan telah berjejer rapi dan apik disepanjang Pantai Panjang Bengkulu, plus berbagai restaurant sea food, coffee shop dan pusat perbelanjaan mall ada di sekitar pantai panjang. Untuk layanan transportasi lokal jarak jauh dan dekat ke lokasi-lokasi wisata menarik lainnya tersedia jasa rental mobil, taxi dan layanan online grab yang siap sedia dalam 24 jam.
Bagi pencinta travelling, moment ini adalah waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Bengkulu, di saat berlangsungnya pentas spektakuler Festival Tabut 2019, bisa sekaligus menjajal destinasi wisata unggulan di berbagai lokasi di Kota dan Kabupaten di Provinsi Bengkulu.
Mulai dari wisata sejarah, Rumah Pengasingan Bung Karno, Rumah Fatmawati, Benteng Marlborough, Monumen Thomas Parr, Kawasan Pecinan China Town, juga wisata alam yang sangat indah antara lain Pantai Panjang, Pantai Tapak Paderi, Pantai Kuala, Pantai Sungai Suci, Danau Dendam tak Sudah, Pantai Laguna dan Cukoh di Kaur, Air Terjun Suban Air Panas, Air Terjun Kemumu, Puncak Kebun Teh Kabawetan, Bukit Kaba Rejang Lebong, Jelajah Lubuk Resam Seluma, Rafting Arus Ketahun, Pulau Enggano, dan masih banyak lagi tempat spesial buruan para pencinta wisata alam di Bengkulu.
- Penulis : HENRI, S.STP
- Desain dan Sumber Foto : Media Center Pemprov Bengkulu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H