Mohon tunggu...
Penjelajah Alam
Penjelajah Alam Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat sosial budaya, politik dan pemerintahan serta aktif di bidang informasi dan komunikasi publik

Sekedar memberikan pandangan, saat perasaan mewajibkan pikiran mencantumkan sebuah kecenderungan untuk memilih berada pada sisi yang jelas, sehingga masih bisa berharap bahwa sesuatu yang mengatur persepsi benar adanya mewakili diri sendiri, bahkan orang lain dan khalayak banyak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Ada Awan dari Bengkulu, Dunia Kiamat.

27 Desember 2015   12:51 Diperbarui: 30 Desember 2015   14:39 43239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUSAT KEKUATAN METAFISIKA (SINT - EXTREME LOW FREQUENCY)

Oke, saya akui, saya sudah lama bermain di dunia metafisika. Dari beberapa tahun yang lalu, pernah ditemukan beberapa titik di Kota Bengkulu memancarkan kekuatan Metafisika yang sangat besar. Salah satunya di sekitar Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar. Di sana ada satu titik kekuatan metafisika yang sangat besar. Berbahaya sekali bila dicoba oleh praktisi pemula. Bisa- bisa pemula menjadi gila atau cacat permanen. Salah seorang sumber mengatakan, pada tahun 2007 dari sisi metafisika kekuatan itu berbentuk seperti naga merah- hijau yang disebut NAGA BUMI.

Apapun istilahnya, saya gagal paham dengan wujud-wujud metafisika itu. Yang saya tahu, kekuatan itu bergerak sangat lamban. Perlahan sekali, hanya bisa disentuh dengan kekuatan supranatural yang halus. Frekuensinya sangat rendah, berada di bawah 3hz. Di bawah suara orang berbisik di dalam hati. Bayangkan begitu sulitnya mencapai frekuensi itu. Orang yang berbisik dalam hati pun belum bisa masuk ke gelombang maha dahsyat ini.

Bukan mengada-ada, silahkan apabila ada praktisi yang ingin mencoba, saya siap menemani anda. Gelombang maha dahsyat inilah yang saya sebut gelombang Sint Extreme Low Frequency atau saya singkat sebagai Gelombang SELF. Yaitu suatu gelombang yang bersumber dari satu titik di Kota Bengkulu melahirkan "State" atau kekuasaan untuk hidup. Melebihi kekuasaan sebuah negara bahkan kekuasaan dunia. Gelombang inilah yang diyakini menggerakkan angin Yin dan Yang membentuk awan di Bengkulu dan menyebar ke seluruh dunia untuk sebuah kehidupan.

BENGKULU WAJIB DIISOLASI DAN DIJAMIN KESEJAHTERAANNYA

Bukti dan fenomena ajaib pencetak awan di Bengkulu ini adalah sesuatu yang paling berharga dari seluruh yang berharga di muka bumi ini. Awan adalah prasyarat terciptanya suatu iklim. Sedangkan bukti telah menggambarkan dengan jelas, bahwa seluruh awan yang tersebar di jagat bumi ini proses bermulanya dari daerah Bengkulu. Maka Bengkulu wajib dilindungi dari seluruh potensi yang dapat merusak, atau dengan kata lain wajib diisolasi.

Mengapa saya katakan begitu ? Karena gelombang SELF penggerak angin Yin dan Yang bisa terhambat oleh frekuensi-frekuensi yang tinggi. Baik mobilitas manusia, pergerakan mesin-mesin, dan efek radio elektromegnetik frekuensi tinggi lainnya. Analogi nya, semakin Bengkulu maju, maka dunia semakin cepat hancur, menuju kiamat lebih cepat. Maka daerah ini wajib diisolir, tidak boleh rusak oleh radiasi frekuensi tinggi. Cukuplah Kota Bengkulu penduduknya sekarang berjumlah 260ribu jiwa. Jangan ada pendatang yang masuk menjadi penghambat gelombang SELF menggerakkan angin Yin dan Yang. Supaya dunia ini tetap hidup.

Namun konsekuensi nya juga, perlu perhatian Pemerintah untuk penjamin kehidupan penghuni Bengkulu. Dijamin kesejahteraan hidupnya. Gulirkan dana perimbangan dari APBN yang besar untuk masyarakat Bengkulu. Setiap orang dijamin pangan, sandang dan perumahannya, khusus untuk warga Bengkulu.

Jadi bagaimana solusinya ?

Setidaknya ada perhatian yang serius dari negara bahwa daerah Bengkulu merupakan kawasan vital bagi iklim nasional bahkan iklim dunia. Tentu untuk mempertahankan kondisi yang diharapkan ini ada upaya untuk turut menjamin kehidupan masyarakat yang hidup di daerah tersebut dalam seluruh aspek kehidupannya.

Solusi lain adalah diberikan otonomi khusus kepada Bengkulu sebagai DAERAH ISTIMEWA, yang disebut Daerah Istimewa Sumber Awan Dunia disingkat DISAD Bengkulu. Dalam bahasa inggrisnya lebih tepat disebut sebagai "Special Region of The World Clouds Resources (SRWCR).  Label ini harus dipatenkan untuk menjadi pusat perhatian dunia. Semoga saja hasil penelitian ini terus dikembangkan dan wajib menjadi perhatian Pemerintah bersama organisasi dunia yang membidanginya. Untuk kebaikan hidup di muka bumi ini. Keberlangsungan iklim dunia yang stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun