Eh salah.. Karena pabrik indomie dan Rokok dibangun di Jawa. Untuk distribusi ke Papua, butuh perjalanan panjang yang butuh banyak biaya. Ditambah dengan ketiadaan jalan tol, distributor pasti akan menaikkan harga produk berkali-kali lipat dengan harga yang ada di Jawa.
Jadi, jangan tuding Presiden sedang bangun demokrasi pakai jalan tol. Beda itu. Pukulan retorika Rocky keliru.
Daripada main pukul retorika pada pemerintah, sebaiknya Rocky adu tinju saja. Menurut saya, Rocky lebih cocok jadi petinju ketimbang pemikir.
Nanti enak dengernya kalo Rocky jadi petinju. Imajinasi saya aktifkan kembali, kira-kira bakal ada dialog kayagini, "yak di sisi kanan ada Joko Wis Bedo sebagai penguasa arena dan juara bertahan. Di sisi kiri ada penantang baru; Rocky... GARAAAANG!"
Sebelum pertandingan tinju dimulai, Joko Wis Bedo, berbisik sesuatu ke Rocky. "Kalau bisa jawab pertanyaan saya, nanti dikasih hadiah sepeda."
Rocky nyahut "apa pertanyaannya?"
Dengan tatapan serius, petinju Joko Wis Bedo tanya, "kitab suci fiksi atau bukan?"
"Kalau saya pakai definisi bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi ," jawab Rocky.
Tiba-tiba, GEDEBUK!! Rocky jatuh.
"Selamat datang di dunia imajinasi," kata Joko Wis Bedo, setelah melayangkan tinjunya tepat di kepala Rocky Garang.[]
Sumber asli; https://bukan-drakorbiasa.blogspot.co.id/2018/04/tutorial-mengaktifkan-imajinasi-ala.html