Mohon tunggu...
Hendri Muhammad
Hendri Muhammad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Welcome Green !! Email: Hendri.jb74@gmail.com

... biarlah hanya antara aku dan kau, dan puisi sekedar anjing peliharaan kita

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Selimut Narsisme di Balik Akuisisi Twitter oleh Elon Musk

29 April 2022   21:25 Diperbarui: 1 Mei 2022   19:38 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Twitter menjadi profil perusahaan yang secara pattern pengembangan berbeda dengan apa yang dia jalankan selama ini.

Elon terbiasa mengelola perusahaan sejak fase startup. Sebut saja perusahaan PayPal di masa awal kesuksesannya, hingga saat ini Elon memiliki portofolio perusahaan seperti Tesla, SpaceX, The Boring Company, Neurolink, atau Starlink.

Fenomena akuisisi Twitter oleh Elon lebih mungkin dijelaskan dari pola interaksi di antara mereka yang sudah berlangsung lama, di mana Elon sudah memanfaatkan twitter sebagai panggung utama untuk menampilkan sisi narsisme yang ia miliki. Elon sangat eksis di twitter. Elon adalah salah satu CelebTwit di Twitter.

"Freedom of Speech" yang dijadikan sebagai jargon utama dalam proposal pembelian Twitter hanyalah bumbu penyedap dari sajian akuisisi bisnis biasa dimana Elon melihat potensi profit dari peningkatan value perusahaan dimasa yang akan datang.

Aku tidak mengatakan bahwa tidak akan ada sentuhan Musk's style yang diberikan pada twitter versi Elon. 

Inovasi-inovasi dan perbaikan pada Twitter sudah menjadi trademark Elon Musk yang tidak akan bisa dipinggirkan begitu saja.

Namun apakah Elon akan menampilkan Twitter dalam wajah yang secara revolusioner berbeda? 

Atau apakah demi freedom of speech lantas Elon akan menonaktifkan semua syarat dan ketentuan sehingga tidak ada lagi filter yang menyaring narasi-narasi ujaran kebencian, hoax, rasisme, fasisme, dimana semuanya secara brutal berseliweran di lini masa twitter?

Tidak. Tidak. Aku tidak berpikir bahwa Elon memiliki gangguan mental ekstrim seperti itu.

Apa yang paling mungkin dilakukan adalah melakukan modifikasi-modifikasi dan beberapa inovasi hingga memungkinkan semua pihak termasuk para politisi bisa menjadikan twitter sebagai "panggung" untuk menyuarakan pikiran-pikiran mereka secara lebih representatif, lebih megah, serta memiliki cakupan yang lebih jauh dan lebih luas.

Termasuk melonggarkan (bukan membuka sepenuhnya) beberapa ketentuan hingga memungkinkan publik lebih bebas dalam mengutarakan pikiran-pikiran mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun