Mohon tunggu...
Hendri Kurniawan
Hendri Kurniawan Mohon Tunggu... Operator - Karyawan Swasta/operator sekolah swasta

Hobi menulis, melukis, menggambar, desain komunikasi visual. editing video.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kesunyian Abadi

28 Juni 2024   04:57 Diperbarui: 28 Juni 2024   05:24 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu mengendarai motor baru pemberian ayahmu, yang kau dapatkan dengan cara memaksa dan marah-marah pada kedua orangtuamu, tanpa perduli ayahmu susah payah mendapatkannya. Gaji kecil orang tuamu tidak akan mencukupi untuk memenuhi semua kemauanmu, kau anak tunggal yang manja dan nakal. Kau merasa setiap keinginanmu harus dituruti. Ayahmu selalu berhutang untuk dapat memenuhi semua kemauannmu. Ingatkah kamu?" tannya orang itu dengan nada yang keras.

"Saat itu kamu mengendarai motormu dengan kencang dan tiba-tiba kamu berpapasan dengan truk dan karena kaget kamu tergelincir dan menabrak sebuah pohon di pinggir jalan, dan akhirnya kamu dibawa ke rumah sakit dengan keadaan kritis. Masih ingatkah kamu?" tanya orang itu padaku.

Akhirnya aku ingat semuanya. Aku adalah anak yang nakal, manja dan selalu ingin dituruti semua kemauanku tanpa memperdulikan kemampuan orang tuaku. Tanpa terasa air mata menetes di pipiku. Aku menjadi merasa sangat menyesal telah melakukan kesalahan pada orang tuaku yang sangat menyayangiku. Aku tertunduk lemas dan mulai berpikir aku telah mati dan ini hukumanku. Aku adalah roh yang terbuang di dunia kesunyian ini. Kesepian yang abadi disinikah tempatku? Apakah aku akan selamanya ada di sini seperti roh-roh yang tadi kutemui.

Melihat kesedihanku orang berbaju serba hitam tadi lalu berkata.

"Tenang.. kamu tidak akan berada di sini selamanya.. kamu akan pulang ke duniamu dan bertemu dengan orang tuamu kembali.. tetapi kamu harus berubah dan memperbaiki hidupmu untuk berbuat baik selama sisa hidupmu. Buatlah kedua orang tuamu bahagia dan bangga kepadamu", kata orang itu dengan wajah yang tersenyum.

"Benarkah itu...ya aku berjanji akan berubah.. kan kutinggalkan sifat burukku yang lalu" kataku dengan perasaan yang senang sekali.

"Tetapi kau juga akan mengemban tugas yang berat, kau akan ditugasi untuk menyelamatkan jiwa-jiwa kesepian yang membutuhkan pertolongan, buatlah mereka menemukan ketenangan" kata orang berbaju serba hitam itu.

Belum sempat aku bertanya kejelasan kata-kata orang itu, tiba-tiba sinar terang muncul diatasku dan semakin terang.. terang.. terang.. dan... aku terpejam karena silau dan saat aku membuka mata kulihat begitu banyak orang mengerumuniku. Kulihat seorang berpakaian dokter, banyak perawat dan ada kedua orang tuaku disana.. aku merasa badanku kaku dan terbaring di kasur.

Ya.. ini adalah rumah sakit.. kulihat kedua orang tuaku sangat gembira dan dokter disamping nya berkata, "Ini sebuah mujijat. Anak anda hidup kembali setelah beberapa menit kita kehilangan dia. Kemungkinan anak anda mati suri" kata dokter itu kepada kedua orang tuaku.

Setelah beberapa hari dari kejadian itu badanku telah pulih benar. Aku telah berubah. Aku tidak seperti dulu lagi. Aku tidak nakal, tidak manja dan berusaha selalu membahagiakan orang tuaku. Orang tuaku begitu gembira dengan semua perubahanku, tak henti-hentinya mereka memeluk aku setiap saat bertemu denganku.

Malam telah larut dan kuberniat untuk masuk kekamarku untuk berbaring karena telah lelah belajar di ruang tamu. Saat aku akan berbaring di kasurku yang empuk, aku tak percaya apa yang kulihat di atas kasurku... Se..se..orang perempuan dengan muka hancur yang pernah kutemui saat aku di dunia kesunyian muncul di depaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun