Mohon tunggu...
Hendri Kurniawan
Hendri Kurniawan Mohon Tunggu... Operator - Karyawan Swasta/operator sekolah swasta

Hobi menulis, melukis, menggambar, desain komunikasi visual. editing video.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kesunyian Abadi

28 Juni 2024   04:57 Diperbarui: 28 Juni 2024   05:24 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dibuat dengan AI

Orang itu terdiam sejenak dan akhirnya dia berbicara.

"Jangan takut, aku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu", katanya dengan suara yang tenang.

"A..pa yang ingin ka..kamu sampaikan?" tanyaku lirih dengan badanku yang menempel tembok karena ketakutan.

"Kamu tidak seharusnya berada di sini nak", kata orang yang berpakaian serba hitam tersebut.

"Ini adalah dunia tempat roh-roh atau jiwa-jiwa yang tidak diterima", kata orang itu dengan terus menatap tajam diriku.

"Maksud ka..kamu a..pa?" tanyaku dengan penasaran sekaligus ketakutan.

"Orang-orang yang kau temui tadi merupakan orang-orang yang tidak menghargai hidupnya semasa masih hidup di dunia. Mereka adalah orang-orang yang dulu matinya bunuh diri", kata orang itu.

Belum sempat aku bertanya orang berbaju serba hitam itu berkata lagi padaku.

"Mereka merupakan roh yang tidak mendapatkan ketenangan dan hukuman mereka harus tinggal di dunia kesunyian ini, dimana kesepian akan bersama mereka selamanya. Kesepian yang abadi dan kekal. Itulah hukuman bagi mereka yang tidak menghargai hidup mereka saat mereka hidup di dunia", kata orang itu dengan suara yang tegas.

"Kalau begitu anda siapa? Kenapa saya bisa ada di dunia yang sunyi mencekam ini?" , Aku mulai berani bertanya dengan agak tenang.

"Aku adalah penjaga di dunia kesunyian ini... Apa kamu tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya saat kamu di duniamu?", kata orang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun