Difteri adalah penyakit pada tenggorokan dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa hari. Difteri menyebabkan kerusakan otot jantung dan membuat tenggorokan tersumbat.
Petusis yang lebih dikenal dengan batuk 100 hari atau batuk rejan merupakan penyakit yang menyebabkan radang pernafasan. Batuk berlangsung dalam waktu lama sehingga dikenal dengan batuk 100 hari. Cirinya adalah batuk panjang, terdengar bunyi "whoop" dan biasanya disertai muntah. Petusis dapat menyebabkan kematian karena penderitanya kesulitan bernafas, menyebabkan radang otak dan radang paru-paru.
Sedangkan Tetanus merupakan penyakit yang menyebabkan tubuh kejang dan mulut terkancing tidak bisa terbuka.
DPT biasa diberikan melalui suntikan pada paha. Pemberian vaksin DPT dapat mulai diberikan pada saat anak berumur 3 bulan. Vaksin ulangan dapat diberikan setiap 5 tahun.
5) Campak
Dikenal juga dengan nama tampak. Penularannya melalui pernafasan dari penderitanya. Pemberian vaksin dapat diberikan saat anak berumur 9-14 bulan dan diulang dengan pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella / campak Jerman)
Cirinya adalah timbulnya bintik-bintik merah pada tubuh disertai panas tinggi. Penyakit ini berbahaya pada anak dan bayi karena dapat menyebabkan radang otak, diare, radang paru-paru dan kejang akibat panas tinggi.
 6)PertussisÂ
Penyakit yang membuat penderitanya menderita batuk tiada henti selama 100 hari. Disebut juga sebagai penyakit batuk rejan.
Penyakit sangat menular ini disebabkan bakteri yang menyerang sistem pernapasan. Siapapun bisa terkena penyakit ini, baik dewasa maupun anak-anak. Namun, bila bayi di bawah usia 1 tahu terkena pertussis, bisa mengakibatkan kematian.
Sebelum adanya vaksin, jumlah kasus penyakit pertussis mencapai 200 ribu lebih. Setelah ada vaksin, jumlahnya menurun hingga hanya 13 ribu lebih. Namun jumlah ini masih cukup tinggi, sehingga bayi masih tetap perlu diberi vaksin pertussis.
Imunisasi Tambahan
Selain vaksin wajib diatas, ada beberapa jenis vaksin tambahan yang dapat diberikan antara lain: