Assalamualaikum warahmatullahi.wb
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit akibat virus, yang dilakukan dengan cara memasukkan virus yang telah dilemahkan sehingga tubuh membentuk antibodi untuk melawan penyakit tersebut. Cara ini akan membuat tubuh lebih kuat ketika terserang virus tersebut berkat telah terbentuknya antibodi. Imunisasi yang wajib dan tambahan yang biasa diberikan antara lain:
 1) Hepatitis B
Merupakan penyakit infeksi hati paling berat yang disebabkan oleh virus. Cara penularannya bisa melalui jarum (tato, alat suntik, dll) yang mengandung virus hepatitis, melalui air liur, keringat, serangga-serangga penghisap darah seperti nyamuk, ataupun akibat luka pada tubuh yang menyentuh benda-benda yang terkena virus hepatitis B.
Penyakit ini berbahaya karena belum ada pengobatan untuk menyembuhkannya. Saat ini, pengobatan yang dilakukan bagi penderitanya bukan untuk mengobati melainkan merupakan perawatan pendukung untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Pemberian vaksin hepatitis B dapat melindungi sampai 96% selama 5 tahun. Setelah lewat 5 tahun dapat diberikan tambahan vaksin unutk memperpanjang daya lindungnya bagi tubuh. Pemberian vaksin ini dapat dilakukan sejak bayi lahir.
 2) BCG
Pemberian vaksin BCG ditujukan untuk mencegah penyakit TBC (Tuberkulosis). Penyakit TBC menyerang paru-paru. Penderita TBC seharusnya dikarantina agar tidak menulari orang lain. Penularan TBC cenderung mudah, karena dapat menular melalui pernafasan, percikan ludah pada saat batuk, bersin atau berbicara.
Vaksin BCG dapat mulai diberikan pada saat lahir dan diulang pada saat anak umur 5 tahun dan 10 tahun. Cara pemberian vaksin BCG adalah melalui suntikan pada lengan atas.
3) Polio
Nama lengkap polio adalah poliomielitis. Cara penularannya melalui percikan ludah, makanan atau minuman yang telah tercemar virus polio.
Virus polio berbahaya karena menyerang saraf dan otot, sehingga otot menjadi kecil dan menyebabkan kelumpuhan. Walau dapat sembuh, seorang yang pernah terkena polio biasanya akan mengalami pincang seumur hidup.
Pemberian vaksin polio dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, OPV, dimana vaksin dilakukan melalui oral atau dengan cara diteteskan pada mulut. Cara kedua adalah dengan IPV, yaitu pemberian vaksin melalui injeksi atau suntikan. Vaksin polio dapat diberkan sejak seminggu setelah lahir dan diulang 5 kali sampai usia 5 tahun.
4) DPT
Merupakan singkatan dari Difteri, Petusis, Tetanus. Virus Difteri dan Petusi dapat menular melalui percikan ludah pada waktu batuk, bersin, atau berbicara, juga dapat melalui media seperti saputangan, handuk, atau alat makan yang telah tercemar virus. Sedang tetanus menular melalui luka, congek atau tali pusat yang tidak steril.
Difteri adalah penyakit pada tenggorokan dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa hari. Difteri menyebabkan kerusakan otot jantung dan membuat tenggorokan tersumbat.
Petusis yang lebih dikenal dengan batuk 100 hari atau batuk rejan merupakan penyakit yang menyebabkan radang pernafasan. Batuk berlangsung dalam waktu lama sehingga dikenal dengan batuk 100 hari. Cirinya adalah batuk panjang, terdengar bunyi "whoop" dan biasanya disertai muntah. Petusis dapat menyebabkan kematian karena penderitanya kesulitan bernafas, menyebabkan radang otak dan radang paru-paru.
Sedangkan Tetanus merupakan penyakit yang menyebabkan tubuh kejang dan mulut terkancing tidak bisa terbuka.
DPT biasa diberikan melalui suntikan pada paha. Pemberian vaksin DPT dapat mulai diberikan pada saat anak berumur 3 bulan. Vaksin ulangan dapat diberikan setiap 5 tahun.
5) Campak
Dikenal juga dengan nama tampak. Penularannya melalui pernafasan dari penderitanya. Pemberian vaksin dapat diberikan saat anak berumur 9-14 bulan dan diulang dengan pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella / campak Jerman)
Cirinya adalah timbulnya bintik-bintik merah pada tubuh disertai panas tinggi. Penyakit ini berbahaya pada anak dan bayi karena dapat menyebabkan radang otak, diare, radang paru-paru dan kejang akibat panas tinggi.
 6)PertussisÂ
Penyakit yang membuat penderitanya menderita batuk tiada henti selama 100 hari. Disebut juga sebagai penyakit batuk rejan.
Penyakit sangat menular ini disebabkan bakteri yang menyerang sistem pernapasan. Siapapun bisa terkena penyakit ini, baik dewasa maupun anak-anak. Namun, bila bayi di bawah usia 1 tahu terkena pertussis, bisa mengakibatkan kematian.
Sebelum adanya vaksin, jumlah kasus penyakit pertussis mencapai 200 ribu lebih. Setelah ada vaksin, jumlahnya menurun hingga hanya 13 ribu lebih. Namun jumlah ini masih cukup tinggi, sehingga bayi masih tetap perlu diberi vaksin pertussis.
Imunisasi Tambahan
Selain vaksin wajib diatas, ada beberapa jenis vaksin tambahan yang dapat diberikan antara lain:
1.PCV = Vaksin untuk mencegah penyakit radang paru-paru.
2.Hib = Vaksin untuk mencegah penyakit Hoemoohiuf / Nounzop tipe B.
3.Rota = Vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus Rota.
4.MMRR = Vaksin untuk mencegah terjadinya campak dan campak Jerman. Singkatan dari Measles, Mumps, Rubella.
5.Varicellaa = Vaksin untuk mencegah penyakit varicella atau lebih dikenal dengan cacar.
6.Influenza = Vaksin influenza untuk mencegah penyakit Influenza.
Bagi Anda yang memiliki bayi dan balita, jangan lupa kunjungi posyandu atau dokter anak untuk mendapatkan imunisasi yang dapat melindungi buah hati tercinta anda.
Semoga bermanfaat,teman
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Nama : Mhd.Hendra Parta Wisnu Nst
Kelas  : Prodi Ekonomi 1B Eksklusif
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-ISLAHIYAH SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN BINJAI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H