Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Video Viral Guru dan Siswi di Gorontalo, Krisis Moralitas di Dunia Pendidikan

25 September 2024   23:02 Diperbarui: 25 September 2024   23:15 4179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Viral Video Syur Guru dan Murid/ Sumber: Kompas TV Gorontalo

Dunia pendidikan tanah air dihebohkan dengan beredar video syur dari guru dan siswi di Gorontalo.

Video tersebut direkam diam-diam oleh salah seorang siswi lain yang meletakkan kamera tersembunyi dari HPnya di lokasi kejadian.  Video tersebut menyebar dengan cepat hingga akhirnya viral di media sosial. 

Kemunculan video syur ini tentu merusak citra pendidikan tanah air terutama citra guru yang seharusnya mendidik siswa agar lebih baik malah merusak masa depannya dengan cara seperti itu.

Video berdurasi 5 menit 48 detik tersebut menyebar begitu cepat hingga dilaporkan pada polres Gorontalo. Guru dalam video tersebut kini telah di nonaktifkan.

Menurut Wakapolres Gorontalo Ryan Hutugalungeng  ia telah menerima laporan dari keluarga siswi (24/9/24).

Selain itu penyidik PPA polres Gorontalo Brigadir Polisi Jabal Nur menjelaslan oknum guru dan siswi tersebut telah melakukan hal tak pantas itu sejak September 2022. Pada 2023 oknum guru semakin ekstrim menyentuh siswa, kejadian serupa terjadi kembali di 2024. Keduanya diduga menjalin hubungan spesial. (Sumber Kompas.com)

Kasus ini terus didalami oleh penyidik unit PPA Satreskrim Polres Kabupaten Gorontalo.

Krisis Moralitas di Dunia Pendidikan

Melihat kasus ini sungguh disayangkan. Dunia pendidikan tercoreng. Guru yang seharusnya menjadi suri teladan yang baik bagi muridnya malah berbuat tidak pantas. 

Lantas, apa yang harus diantisipasi agar kasus serupa tidak terjadi lagi?

Pertama, peranan kontrol pihak sekolah harus aktif dilakukan, terutama dalam membina guru maupun siswa untuk meningkatkan pendidikan moral dan agama agar tidak melakukan hal-hal demikian.

Selain itu, orang tua juga perlu ekstra aktif dalam mengawasi anak. Pengaruh dunia digitalisasi dan keterbukaan informasi membuat segala hal bisa diakses dengan mudah. Konten-konten berbau pornografi mudah dikonsumsi oleh anak-anak. Itulah mengapa peran penting orang tua dan wali harus aktif di sini.

Siswa dan siswi juga harus menjaga jarak dengan guru, terutama para siswi, yang harus bisa menjaga jarak aman dengan guru pria. 

Jika terjadi hal-hal yang mengarah ke pelecehan, harus segera melapor ke pihak berwenang. Tidak perlu takut, karena jika dibiarkan, kasus seperti ini akan terus terjadi dan semakin berbahaya.

Kadang-kadang, korban takut melapor saat dilecehkan karena takut malu, dibuli, atau bahkan diancam. Korban pelaku pelecehan seksual terkadang selalu didiskriminasi; akibatnya, mereka enggan bersuara dan memilih diam menerima kenyataan yang ada.

Semoga dari kasus ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun