Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi - Ada Cinta di Fatek Tercinta

14 September 2024   17:43 Diperbarui: 14 September 2024   17:48 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:nicelocal.id / Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Dalam senyap kulantungkan kidung cinta  
Di Gazebo  aku terlelap oleh nyanyian merdu yang terbang dari arah sekret Matepala , sedangkan di RKU ada rindu bergemuru

Kepakan senyum melayang, bidadari manis tanpa sayap kutatap  
Perlahan melintas pelan kemudian menghilang lenyap ditelan gelap

Aku terkejut oleh langkah sepatu  dosen  
Dengan beribu catatan kaki dan revisi  
Yang melayang di rongga kepala membuatku hilang energi  

Ahhhh... kapan drama ini selesai?  
Kapan dengan bangga ku kenangkan toga sambil berjalan berlagak di depan rektorat lalu dilirik adik tingkat  

Jangan sampai jadi donator kampus atau arca yang menemani mesin-mesin tua di lantai satu  
Bukan begitu yang kalian pikirkan saat ini duhai anak teknik?  

Di sisi lain segerombolan lelaki dan beberapa wanita sibuk duduk di pujasera, saling olah mengolah  
Soal politik kampus, soal masalah bangsa, sesekali soal kisah cinta yang terus gagal

Segelas ekstrajos susu, kopi hangat, sebatang rokok dan sepiring pisang coklat melekat dengan pikiran-pikiran kritis yang terus beradu bersama dogma, drama dan buku-buku kiri.

Semua memang bisa kuliah, tapi tak semua bisa menjadi anak teknik  
Energi dan cinta yang bergerak dalam nadi, menggerakkan gerigi-gerigi rindu  

Mengejar akademik, melewati lorong waktu yang penuh elegi  
Jangan ragukan nyali kami, kami tak ciut kalau soal menghadapi garangnya dosen  
Kami tak takut kalau menghadapi terjangan kalkulus, fisika, statistika dan mesin-mesin yang kalang kabut pada isi kepala
 
Dersik menyeret elegi  
Perlahan ditelan arunika  
Kadang harus bersenandika atau berbincang dengan laptop, tumpukan buku dan laporan praktik  

Katanya cowok teknik itu buaya? Kata siapa, mungkin dia belum pernah dibuat romantis hingga terkulai lemas dengan kesetiaan kami
 
Katanya cewek teknik itu tak setia, kata siapa?  
Belum rasa kusumpal mulutnya dengan gumpalan revisi skripsi  
Menanti dosen berjam-jam saja kami setia, apalagi untuk mencintaimu.
 

Jika nanti anak PWK sakiti hatimu, tak mengapa masih ada sipil yang siap kuatkan konstruksi hatimu  
Jika nanti industri menyakiti ragamu, masih ada mesin yang siap memperbaiki  
Jika nanti TSP lukai hatimu, tenang saja! Ada perkapalan yang siap berlayar bersama cintamu  
Jika nanti perminyakan patahkan harapanmu, tak mengapa, masih ada geologi yang siap menambang cinta dari dasar hatimu kembali  
Jika geofisika nanti meninggalkanmu, ingat... masih ada teknik kimia yang siap mengoksidasi cinta dan kesetiaan di dadamu  
Dan ingat juga... masih ada Transla yang siap mengarungi setiap kisah bersamamu melewati luasnya samudra

Bermandikan debu dan kelabu yang berpacu bersama senyuman yang candu dari kekasih  
Terkadang harus patah oleh manisnya senyuman yang madu  
Terkadang harus patah oleh janji manis sang kekasih  dan nilai C atau bahkan dipatahkan karena harus tawar ulang tahun depan

Tak mengapa kalau gagal soal cinta  
Tapi jangan gagal mendapatkan sarjana teknik

Biar jua kugagal dapatkan cinta itu, asalkan jangan gelarku kutinggalkan  
Karena bagiku Fatek itu cinta,  
Maka akan terus kunaiki tangga demi tangga, kukejar tiap mimpi walaupun ranum tertelan ketidakpastian

Makariki, 14 September 2024

*Puisi ini dibuat untuk mengenang masa-masa kuliah di Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun