Selain itu, hal-hal yang berkaitan dengan memberikan hukuman kepada siswa ketika mereka berbuat salah. Seharusnya itu jangan dibagikan ke media sosial, misalkan jika ada siswa yang berbuat salah silahkan dinasehati tapi jangan sampai merekam wajah mereka. Jika boleh, rekam wajah anda sendiri sebagai guru sambil menyampaikan nasehat-nasehat yang diberikan tanpa menyebutkan nama siswa bersangkutan. Tujuannya agar nasehat yang diberikan bermanfaat bagi orang yang menonton, tetapi tidak mempermalukan siswa tersebut.
Jika ingin membuat video joget-joget, alangkah baiknya direkam tidak dengan menggunakan pakaian dinas atau semestinya tidak perlu dibuat karena terkesan tidak berwibawa.
Seorang guru konten kreator harus memfokuskan konten yang dibuatnya, misalkan ingin buat konten untuk berbagi tips dan trik mengajar atau materi yang ingin disampaikan lewat video maka silakan fokus di situ. Jangan menjadi guru yang kerjanya joget-joget melulu.
Menurut saya, alangkah baiknya guru konten kreator membagikan konten seputar dunia pendidikan saja sesuai dengan bidangnya. Di luar itu, silahkan namun harus tetap menjaga etika, moral dan nilai-nilai bermedia sosial sebagai seorang pendidik yang benar-benar memberikan teladan yang baik.
Hal ini perlu diingat agar jangan sampai memanfaatkan siswa untuk membuat video yang akan terkesan mengeksploitasi siswa tersebut. Alangkah baiknya lagi jika ingin membuat video dengan siswa bukan hanya meminta izin kepada siswa terkait, tetapi ketika hendak dipublikasikan kirimkanlah video tersebut ke orang tua mereka terlebih dahulu dan meminta izin untuk dibagikan ke media sosial.
Guru harus fokus kepada konten-konten yang berkaitan dengan peningkatan prestasi. Jika memang ada siswa yang memiliki prestasi di bidang tertentu, silahkan divideokan. Misalkan dia memiliki suara yang merdu, maka ketika si guru merupakan guru kesenian mintalah siswa tersebut bernyanyi. Kemudian, publikasikanlah siapa tahu banyak penonton dan siswa tersebut bisa terkenal. Tentu dengan begini akan sangat membantu untuk masa depannya kelak.
Menjadi guru bukan hanya menjadi pengajar, tetapi pendidik harus memberikan contoh yang baik. Guru ya guru. Jangan sok artis! Jangan ingin terkenal. Kalau mau terkenal, mending jadi artis saja karena mereka yang menjadi guru adalah orang-orang yang mulia. Maka dari itu, berikanlah contoh yang baik.
Mau jadi konten kreator boleh boleh saja. Akan tetapi, sebagai seorang guru kita harus tetap menjaga wibawa, etika dan menjunjung moral yang ada. Buatlah konten yang mengedukasi orang lain agar mampu mempengaruhi algoritma media sosial menjadi tempat belajar bagi semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H