Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyoal Larangan Timnas Israel U-20 di Indonesia, Olahraga Itu untuk Menyatukan!

27 Maret 2023   17:40 Diperbarui: 28 Maret 2023   23:45 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polemik terkait Timnas Israel yang bakal bertanding pada Piala Dunia U-20 di Indonesia terus berlangsung.

Penolakan demi penolakan dari masyarakat Indonesia yang anti Israel terus berdatangan. PSSI sampai heran mengapa hal tersebut baru saat ini terjadi.

Padahal diketahui Timnas Israel telah memastikan diri lolos sejak bulan Juni tahun lalu. Akibat penolakan tersebut, FIFA kemudian menginfokan bahwa drawing yang nantinya akan digelar di Bali pada 31 Maret 2023 bakal dibatalkan.

Mengingat Gubernur Bali yaitu Wayan Koster secara tegas menolak kehadiran Tim Israel. Jika kita lihat kembali perjuangan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Pildun U-20 merupakan keinginan Indonesia yang mengajukan diri ke FIFA.

Ini kan lucu di saat sudah mendapatkan kesempatan tersebut malah kacau balau.

Seharusnya kita tidak bisa mencampur adukan antara olahraga seperti sepak bola dengan politik.

Tujuan diadakan event olahraga dunia adalah untuk mempererat persaudaraan masyarakat dunia dalam satu lapangan.

Di mana di negara mereka masing-masing walaupun mereka bermusuhan namun lewat event-event olahragalah semua dipersatukan agar mencapai dunia yang damai.

Boleh dikatakan olahraga seperti sepak bola merupakan media perdamainan dunia. Jadi tidak boleh menyangkut pautkan hal ini dengan Agama.

Buntut dari persoalan larangan Indonesia terhadap Timnas Israel, maka Indonesia bakal mendapatkan beberapa sanksi jika nantinya Indonesia batal menggelar Piala Dunia U-20 akibat tidak menerima Timnas Israel.

Pertama, Timnas Indonesia bakal dibekukan oleh FIFA dan tidak akan bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA.

Kedua, Indonesia bakal dikecam oleh negara lain lantaran tidak melaksanakan amanat FIFA.

Ketiga, Indonesia tidak bakal memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah, termasuk akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034.

Keempat, yaitu soal matinya sepak bola dalam negeri ini bakal berakibat pada nasib para pemain, pelatih dan semua pihak yang berprofesi di bidang sepak bola. Bagaimana nanti nasib mereka nanti?

Mereka bakal kehilangan pekerjaan, lalu mau dikasih makan apa anak dan istri mereka?

Di lain sisi, jika Indonesia bersikukuh menolak Israel maka ini tidak bakalan berdampak terhadap konflik Israel-Palestina. Baik Timnas Israel maupun Palestina bakal tetap masih bisa berlaga di event internasional.

Selain itu, penolakan Indonesia terhadap Timnas Israel tidak bakal berdampak untuk kemerdekaan Palestina dalam artian Palestina pun tidak ada jaminan merdeka.

Jadi, sudah tentu kerugian akan lebih banyak didapatkan oleh Indonesia. Suporter Indonesia gigit jari dan bangsa Indonesia bakal dikucilkan dalam pergaulan olahraga internasional. Masyarakat dunia tidak akan mempercayai Indonesia dalam mengurus event-event olahraga.

Lantas apa solusinya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun