Hallo kawan-kawan tahukah kamu metode penelitian merupakan salah satu matakuliah wajib bagi mahasiswa yang ingin menyusun tugas akhir alias skripsi, kalu kalian tidak menawar mata kuliah ini maka kalian tidak bisa lanjut ketahap penyusuanan proposal skripsi.
Mata kuliah metode penelitian dipelajari pada semua jurusan yang mana materinya akan beradaptasi sesuai dengan kebutuhan program studi masing-masing.
Mata kuliah metode penelitian sesuai namanya mempelajari soal proses dan cara bagimana meneliti mulai dari tahap penyusunan proposal, pengambilan data, mengelola, analisi hinga menyajikan data tersebut dalam bentuk skripsi mapun karya tulis ilmiah lainya.
Dalam pembahasan kali ini kita akan mebahas terkait dengan skala Skala Pengukuran Data,untuk lebih paham simak penjelasan berikut dengan baik:
- Skala Pengukuran
Bicara soal skala pengukuran dalam proses penelitian maka kita akan bicara soal mengkasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.
Akibat dari perbedaan skala dalam proses pengukuran akan menghasilkan kualitas informasi yang berbeda serta akan mempengharui metode analisis yang hendak digunakan.
Dalam skala pengukuran pada penelitian terhadap 4 Tipe
- Skala Nominal
- Skala Ordinal
- Skala Interval
- kala Ratio
a.Skala Nominal
Perluh diketahui karakteristik dari skala pengukuran nominal yang pertama yaitu merupakan skala pengukuran yang paling sederhanya. Skala ini digunakan untuk mengkasifikasi objek atau suatau kejadian dalam kategori terpisah berdasarkan persamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu objek tersebut.
Kategori yang sudah didefenisiakn akan dilambangkan dengan ata-kata, huruf,, symbol atau angka. Ini mempunyai fungsi sebagai lambing jadi bukan menyatakan perbandingan tertentu.
Contoh Variabel Status Pacaran (Jombloh dan Tidak Jombloh) atau Variabel Jenis Kelamin (Laki-laki dan perempuan)
Dengan skala ini objek bisa dibedakan akan tetapi tidak bisa diurutkan mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah, dan sebagainya.
Engan skala pengukuran nominal maka kategori yang satu dengan lainya akan saling bebas dan setiap onjek harus dimasukan hanya pada satu kategori saja tidak boleh lebih, skal aini digunakan untuk Uji Binomium; Uji Chi-Kuadrat; dsb.
 b.Skala pengukuran ordinal
 Skala pengukuran ordinal digunakan untuk mengklasifikasikan objek ke dalam kategori tertentu dengan memberi angka atau simbol yang mencerminkan hubungan relatif antara satu kategori dan yang lain berdasarkan aturan penataan tertentu.Â
Nilai yang terkandung tidak menyatakan jarak antara satu data dan data berikutnya karena mereka adalah nilai relatif subjectif. Dalam skala ordinal, tidak ada satuan ukur untuk peringkat yang ada. Contoh: Pendidikan diurut dari (1) Dasar; (2) Menegah; (3) Atas; (4) PT; atau Sikap Responden diurut (1) STS; (2) TS; (3) N; (4) S; (5) SS, penggunaan skala ordinal termasuk Uji Kolmogorov-Smirnov Satu Sampel, Uji Korelasi Rank Spearman, dan lain-lain.
c. Skala pengukuran interval
 Skala pengukuran interval adalah memberikan angka kepada kelompok dari objek yang memiliki sifat skala nominal dan ordinal, serta menggambarkan adanya jarak antar ciri atau sifat yang diukur. Data skala interval merupakan hasil pengukuran yang memiliki satuan pengukuran dan bisa ditambahkan, dikurangi, digandakan, atau dibagi tanpa memengaruhi jarak relatif antar ciri atau sifat. Contohnya adalah usia dalam rentang 11-20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, dst. Skala interval digunakan untuk melakukan berbagai macam uji statistik, seperti uji t, uji t dua sampel, uji Pearson Product Moment, serta uji korelasi parsial.
d. Skala pengukuran rasio
Karakteristik skala pengukuran rasio: Merupakan skala pengukuran yang memiliki nilai nol mutlak, dimana angka-angka pada skala rasio mencerminkan jumlah sebenarnya dari objek yang diukur, dan besarnya satuan ukur telah ditentukan dengan kesepakatan bersama. Data dapat dikelompokkan dan diurutkan secara berjenjang. Contoh: membandingkan berat dua koper, (A = 10 kg) dan (B = 20 kg). Ini menunjukkan bahwa koper (B) dua kali lebih berat dari koper (A) karena nilai numerik dari variabel berat menyatakan suatu rasio dengan nilai 0 sebagai nilai asalnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H