Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warganet Ngamuk, Cak Nun Keliru Jika Sebut Jokowi Firaun

22 Januari 2023   12:56 Diperbarui: 22 Januari 2023   13:14 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini kemudian membuat perubahan di mana Firaun yang sebenarnya bermakna netral yakni sebagai gelar negara sekaligus pemimpin agama di Mesir Kuno, malah menjadi bermakna negatif.

Ini kemudian sama halnya dengan kata babi, monyet atau anjing. Kata-kata ini sebenarnya bermakna netral. Akan tetapi, masyarakat kemudian mengidentikkan dengan berbagai sifat buruk di dalamnya. Itulah mengapa kata tersebut dijadikan istilah makian atau hinaan.

Jika melihat konteks apa yang disampaikan oleh Cak Nun terhadap Presiden Jokowi, jelas bisa diartikan kalau Cak Nun menganggap Jokowi merupakan pemimpin yang sama seperti Firaun.

Tapi apakah bisa dibenarkan apabila sosok Presiden Jokowi dilabeli kata Firaun yang menggambarkan pemimpin kejam dan tak berperasaan?

Jelas apa yang dikatakan Cak Nun jika mengatakan Jokowi sebagai sosok kejam dan tak berperasaan merupakan kecelakaan berfikir. Jadi tak heran jika para warganet mengamuk dan tidak menerima ungkapan tersebut.

Dalam memberikan kritik, seharusnya Cak Nun memberikannya dengan cara yang beradab. Pantaskah kemudian jika kita memberikan kritikan kepada pemerintah, khususnya kepada presiden dengan cara yang begitu kasar? Hal tersebut malah membuat poin yang ingin kita sampaikan tidak kesampaian, justru malah lebih ke penghinaan.

Kita perlu membedakan mana kritik, mana hujatan dan mana hinaan. Dalam memberikan kritik, seharusnya bersifat membangun dan positif. Beda halnya dengan hinaan dan hujatan di mana akan membuat orang lain tersakiti.

Jadi, apa yang disampaikan oleh Cak Nun bukanlah kritik tapi lebih kepada hujatan. Padahal kita tahu sendiri Jokowi bukanlah sosok seperti Firaun. Semua pemimpin memang punya sisi baik dan buruknya. Akan tetapi, sosok Jokowi yang dikenal merakyat dan peduli dengan rakyat kecil pantaskah dikatakan Firaun? Tentu tidak. Jokowi adalah pempimpin yang baik dan peduli terhadap rakyat, bukan seperti yang dikatakan oleh Cak Nun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun