Awal yang baik untuk sepak bola Indonesia pasalnya Erick Thohir telah resmi maju sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2022/2027. Didampingi oleh sejumlah petinggi klub sepak bola, Erick Thohir mendaftarkan dirinya untuk ikut berkompetisi pada ajang pemilihan untuk posisi orang nomor satu di PSSI.
Mentri BUMN tersebut tiba dikawal oleh para pendukungnya ke kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Minggu (15/1) pukul 10.45 WIB.
Para pengawalnya bukan orang sembarangan dimana Kaesang anak bungsu presiden Jokowi yang saat ini berstatus sebagai Direktur Persis Solo mengawal ketat Erick thohir dalam proses pendaftaran.
Selain itu sejumlah tokoh terkenal seperti Raffi Ahmad pemilik Rans Nusantara FC ,Atta Halilintar Pemilik klub FC Bekasi City hingga Baim Wong.
Selain itu ada juga para petinggi klub lainya seperti Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono dan pemilik Bali United, Pieter Tanuri yang juga masih berstatus anggota Komite Eksekutif PSSI.
Ambisi besar Erick  untuk maju sebagai calon ketua umum PSSI lantaran dia ingin membenahi federasi sepak bola Indonesia tersebut yang begitu minim prestasi dan terlalu banyak permainan yang kotor didalamnya.
Ambsi Erick  untuk melakukan bersih-bersih di PSSI tentu membuat para mafia bola ketar-ketir, sosok menteri BUMN tersebut dikenal tidak main-main dalam persoalan melawan para mafia.
"Yang harus kami lakukan adalah bernyali untuk sepak bola yang bersih," ujar Erick kepada awak media.
"Hari ini tugasnya memastikan apakah mimpi kita ini bersama-sama bisa menjadi kenyataan. Tentunya untuk perbaikan sepak bola indonesia."
Erick  tentu bukan orang yang baru di dunia sepak bola, dia merupakan mantan pemilik klub asal Italia Inter Milan dan saat ini sebagai pemilik saham terbesar di klub sepak bola anggota divisi satu Liga Inggris, Oxford United.
Selain itu ada sosok lain yang mengejutkan yakni Ratu Tisha yang juga siap mendaftarkan diri menduduki posisi wakil ketua umum PSSI. Ia mengaku sudah lama menekuni dunia sepak bola dan menurutnya sepak bola adalah sebagian dari pengabdian.
"Itulah sama seperti saya, dengan aral melintang saya tidak bisa deskripsikan dan hanya bisa dideskripsikan sebagai aksi nyata. Saya berharap ini adalah wadah yang bisa saya deskripsikan rasa cinta saya bagi sepak bola dan Indonesia," ucap Ratu Tisha, Minggu (15/1).
"Ini adalah hal yang 20 tahun sudah saya tekuni. Bagi saya, sepak bola adalah pengabdian. Ketika memutuskan mengabdi untuk bidang yang saya cintai, yaitu sepak bola," ujar Ratu Tisha di lansir dari CNN Indonesia
Di hari yang bersamaan Erick Thohir dan Ratu Tisha menuju kantor PSSI untuk mendaftarkan diri, Erick sendiri datang bersama pendukungnya dari Persib. Kemudian disusul oleh Ratu Tisha yang didukung oleh Asprov Maluku dan Perserang Serang.
Menduduki kursi orang nomor 2 di PSSI mungkin sangat layak untuk seorang Ratu Tisha. Dia bukan sosok sembarangan di dunia sepak bola Indonesia.
Setelah lulus ITB pada 2008, dia kemudian bekerja di luar negeri kemudian banyak menimba ilmu dan wawasan soal sepak bola dengan mengikuti beragam seminar internasional sepak bola yang diadakan di Jepang, Belgia dan Denmark.
Selain itu dia juga mengikuti program FIFA master yang disponsori FIFA, dari 6.400 pendaftar akhirnya hanya 28 orang yang di terima termasuk Tisha.
Setelah hampir satu setengah tahun dalam program FIFA Master, Tisha kemudian lulus dan menyandang gelar Master of Art dan yang lebih membanggakan lagi dia menduduki peringkat ke-7 dari 28 siswa.
Berkat ilmu  yang dimiliki Tisha kemudian dipercaya dalam dunia sepak bola Indonesia, salah satunya dengan menjabat sebagai Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016. Kemudian Tisha terpilih menjadi sekjen PSSI periode 2017-2020. Kemudian pada 14 april 2020 Tisha mengundurkan diri dari jabatanya sebagai sekjen PSSI. Sepuluh bulan sebelumnya, Ia terpilih sebagai Wakil Presiden AFF.
Sosok Erick Erick Thohir dan Ratu Tisha memang layak disandingkan menuju orang nomor 1 dan nomor 2 di PSSI. Sepak bola kita memang harus berbenah total dan proses pembenahan itu harus dimulai dari federasi sepak bola dengan memilih orang-orang yang berkompetensi dibidangnya dalam mengurus urusan sepak bola.
 Lantas apa yang  diragukan lagi dari kedua sosok ini, jika mereka berdua terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua PSSI maka sepak bola Indonesia bakal melejit.
Mafia sepak bola bakalan ketar-ketir dan proses pembinaan sepak bola bakal berjalan secara optimal denga begitu prestasi sepak bola Indonesia bakal berkembang pesat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI