"Itulah sama seperti saya, dengan aral melintang saya tidak bisa deskripsikan dan hanya bisa dideskripsikan sebagai aksi nyata. Saya berharap ini adalah wadah yang bisa saya deskripsikan rasa cinta saya bagi sepak bola dan Indonesia," ucap Ratu Tisha, Minggu (15/1).
"Ini adalah hal yang 20 tahun sudah saya tekuni. Bagi saya, sepak bola adalah pengabdian. Ketika memutuskan mengabdi untuk bidang yang saya cintai, yaitu sepak bola," ujar Ratu Tisha di lansir dari CNN Indonesia
Di hari yang bersamaan Erick Thohir dan Ratu Tisha menuju kantor PSSI untuk mendaftarkan diri, Erick sendiri datang bersama pendukungnya dari Persib. Kemudian disusul oleh Ratu Tisha yang didukung oleh Asprov Maluku dan Perserang Serang.
Menduduki kursi orang nomor 2 di PSSI mungkin sangat layak untuk seorang Ratu Tisha. Dia bukan sosok sembarangan di dunia sepak bola Indonesia.
Setelah lulus ITB pada 2008, dia kemudian bekerja di luar negeri kemudian banyak menimba ilmu dan wawasan soal sepak bola dengan mengikuti beragam seminar internasional sepak bola yang diadakan di Jepang, Belgia dan Denmark.
Selain itu dia juga mengikuti program FIFA master yang disponsori FIFA, dari 6.400 pendaftar akhirnya hanya 28 orang yang di terima termasuk Tisha.
Setelah hampir satu setengah tahun dalam program FIFA Master, Tisha kemudian lulus dan menyandang gelar Master of Art dan yang lebih membanggakan lagi dia menduduki peringkat ke-7 dari 28 siswa.
Berkat ilmu  yang dimiliki Tisha kemudian dipercaya dalam dunia sepak bola Indonesia, salah satunya dengan menjabat sebagai Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016. Kemudian Tisha terpilih menjadi sekjen PSSI periode 2017-2020. Kemudian pada 14 april 2020 Tisha mengundurkan diri dari jabatanya sebagai sekjen PSSI. Sepuluh bulan sebelumnya, Ia terpilih sebagai Wakil Presiden AFF.
Sosok Erick Erick Thohir dan Ratu Tisha memang layak disandingkan menuju orang nomor 1 dan nomor 2 di PSSI. Sepak bola kita memang harus berbenah total dan proses pembenahan itu harus dimulai dari federasi sepak bola dengan memilih orang-orang yang berkompetensi dibidangnya dalam mengurus urusan sepak bola.
 Lantas apa yang  diragukan lagi dari kedua sosok ini, jika mereka berdua terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua PSSI maka sepak bola Indonesia bakal melejit.
Mafia sepak bola bakalan ketar-ketir dan proses pembinaan sepak bola bakal berjalan secara optimal denga begitu prestasi sepak bola Indonesia bakal berkembang pesat.