Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peranan Penting Seorang Ibu Rumah Tangga dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

3 Mei 2022   15:50 Diperbarui: 4 Mei 2022   02:09 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu dan anak belajar (foto: ketut subiyanto/pexels)

Saya ingat waktu kecil ketika umur 4 tahun dan adik saya berumur 3 tahun, kami sudah diajarkan oleh ibu mengenal huruf. Di dapur kami, ibu menulis huruf dan angka dengan arang bekas memasak atau biasanya dibuat ayah huruf-huruf dari kertas bekas lalu ditempel di dinding dapur. Jadinya, setiap kali ibu memasak, kami berdua diajarkan mengenal huruf dan angka.

Metode pembelajaran seperti ini ibu terapkan mulai dari anak pertama hingga anak ke delapan. Kami tidak merasakan Paud atau TK. Kami langsung masuk Sekolah Dasar dan ketika masuk kami sudah bisa baca, menulis hingga menghitung. Jadi, guru di sekolah tidak repot-repot mengajari kami karena dasar kami sudah di atas rata-rata.

Setiap kami pulang sekolah, ibu selalu memeriksa tas kami. Jika ada tugas beliau akan membimbing dan mengajari kami menyelesaikan sampai larut malam. Alhasil, dari kedelapan anaknya setiap pengambilan raport di sekolah selalu mendapatkan peringkat.

Sedangkan Ayah saya, tidak pernah mengajari kami di rumah lantaran beliau adalah seorang guru yang selalu sibuk di sekolah dan ketika pulang harus menyelesaikan pekerjaan dari sekolah. Tetapi, setiap pulang sekolah beliau selalu meminjam buku-buku cerita dan buku pengetahuan dari perpustakaan buat kami baca di rumah.

Jadi, tidak heran sejak belum masuk bangku Sekolah Dasar kami sudah begitu lancar membaca. Saya sendiri merupakan kutu buku. Setiap ayah pulang sekolah, tas sekolahnya selalu saya periksa apakah ada buku yang dibawa pulang atau tidak. Saya menghabiskan hari-hari saya dengan berdiam diri di rumah hanya untuk membaca.

Dalam membentuk karakter dan kepribadian kami, orangtua kami mendidik kami dengan cara menegur kami. Sejak kecil selalu diingatkan apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang perlu dilakukan agar tidak membawa dampak buruk terhadap kita dan orang lain. Setiap mau ke sekolah, kami selalu diingatkan.

Misalnya, waktu saya pertama kali mau masuk SD yang diingatkan ibu adalah jangan suka ribut, dengar guru terangkan dengan baik dan jangan mencuri barang milik orang lain.

Setiap pagi, jika ingin ke sekolah sehabis ibu memberi uang jajan maka akan ada pesan-pesan yang diberikan oleh ibu kepada kami.

Sekarang dari kedelapan orang anak, sudah 4 orang anak yang sudah sarjana dan bekerja. Saya dan adik saya yang ke-6 sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sedangkan, dua adik saya yang satunya duduk di bangku SMP sebentar lagi masuk SMA dan si bungsu duduk di kelas 4 SD.

Ada nilai-nilai penting yang bisa saya bagikan dari keluarga kami yang sederhana ini. Bahwasannya, pendidikan dan moral sangat penting ditanamkan oleh anak sejak dini. Itulah peranan orangtua. Guru di sekolah hanya sebatas memberikan materi, selanjutnya anak perlu mandiri di rumah untuk belajar dibawa bimbingan orangtua.

Sesulit apapun ekonomi, tetapi orangtua kami tetap memiliki tujuan mulia untuk mencerdaskan kami. Coba bayangkan, gaji seorang guru SD sangat kecil. Bagaimana mungkin sanggup membiayai 8 orang anak untuk menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun