Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kuliah Sambil Jualan Kripik Pisang, Sosok Mahasiswa Universitas Pattimura Jadi Inspirasi Banyak Orang

3 Maret 2022   10:16 Diperbarui: 3 Maret 2022   14:09 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Janes salah satu wartawan Pattimura TV kebetulan berteman dengan saya di WA. Ketika melihat kisahnya Petrus, beliau kemudian tertarik untuk mewawancarainya. Berkat Pak Janes kabar mengenai Petrus tersebar di mana-mana hingga akhirnya terdengar di telinga Bapak Rektor Universitas Pattimura.

Rektor Unpatti begitu salut dan bangga dengan sosok Petrus. Beliau kemudian mengapresiasi apa yang dilakukan Petrus, menurutnya mahasiswa harus mencontohi sosok tersebut karena sudah berani mengambil langkah berbisnis membantu perekonomian, etos kerja yang dimiliki oleh Petrus perlu ditiru oleh mahasiswa lainnya.

Sejak viralnya Petrus, dia kemudian dikenal banyak mahasiswa dan dosen Unpatti. Banyak yang bangga kepada dia, mereka salut dengan kerja keras dan kegigihan Petrus sebagai anak muda yang berani mengambil resiko dalam berbisnis.

Bukan hanya di kampus, sosok Petrus perlahan-lahan dikenal dengan kripik pisangnya oleh masyarakat di Kota Ambon. Sambil berjualan dari satu orang ke orang lain, Petrus juga sering menerima orderan online dari orang-orang yang ingin mencicipi kripiknya tersebut.

Sumber: Tangkap Layar Facebook Janess Jikom
Sumber: Tangkap Layar Facebook Janess Jikom
Dari kisah inspiratif Petrus, saya kemudian menyimpulkan beberapa point penting bagi kita generasi muda terutama mahasiswa:
  • Jangan terlalu banyak bersungut

Dari sosok Etus, saya kemudian belajar banyak hal. Salah satunya jangan suka bersungut, syukuri dan jalani apa yang ada. Jika terus-terusan bersungut kita tidak akan pernah keluar dari permasalahan yang kita alami. Petrus mengajarkan saya bagaimana caranya tetap bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan walaupun banyak tugas kuliah, sibuk dengan perkuliahan bahkan Petrus sibuk dengan organisasi di kampus tetapi dia tetap semangat mengembangkan bisnis yang dia punya. Dia tidak pernah bersungut sambil menggoreng kripiknya, Petrus juga mengerjakan tugas-tugas kuliah dan luar biasa lagi Petrus tidak pernah lupa akan  Tuhan. Dia selalu mengucap syukur dan beribadah dengan apa yang dia dapatkan.

Satu hal yang saya makin salut dengan Petrus adalah dia pernah berkata kepada saya "Kaka, biar sibuk jualan tapi harus tetap rajin kuliah". Jika ada nilai atau mata kuliahnya yang menurun, dia selalu berusaha untuk meningkatkannya di setiap semester, dia adalah petarung sesungguhnya.

  • Jangan malu kalau mau sukses

Selama apa yang kita lakukan halal dan tidak merugikan orang lain, maka lakukanlah. Kerjakan apapun itu jangan malu. Orang sukses merupakan mereka yang berani bekerja keras siang dan malam, tidak mengenal malu dengan pekerjaan yang dilakukan mereka. Yang penting pekerjaan itu halal bagi mereka itu tidak memalukan. Malu itu kalau Tuhan sudah memberikan kekuatan bagi kita lalu kita harus mencuri, merampok, mengemis atau melakukan cara-cara yang salah untuk  mendapatkan uang.

  • Mandiri 

Mahasiswa harus mandiri, tidak selamanya kita akan hidup bergantung kepada kedua orang tua, ada waktu dimana mereka akan pergi meninggalkan kita. Jangan terlena dengan harta orang tua, jangan sampai tiba waktunya kamu akan menyesal.

Dari sekarang berusaha mandiri, banggakan kedua orang tuamu selama mereka masih hidup jangan jadi benalu dan beban orang tua. Lakukan apa yang kamu bisa lakukan.

Kemudian, jangan pernah menggangap sebelah mata mereka yang kerja keras dan mandiri. Malu kalau kalian masih jadi benalu, masih bergaya dengan uang orang tua dan makan minum masih dibiayai orang tua. Maka, jangan sekali-kali menghina atau bahakan menertawakan orang yang mandiri, itu sama saja kamu sedang menertawakan kebodohanmu.

  • Harus berani berinovasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun