Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Puisi | Perencanaan Wilayah | Politik | Olahraga | Isu Terkini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Belajar Daring Makin Asik dengan Komik Strip

24 Februari 2022   16:47 Diperbarui: 26 Februari 2022   23:03 20657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Komik Strip (Sumber: Desain By Canva)

Para siswa sangat tersiksa dengan pembelajaran daring seperti sekarang ini, apalagi bagi mereka yang duduk di Sekolah Dasar. Kemampuan mereka dalam memahami sesuatu masih sangat rumit. Mahasiswa saja yang sudah dewasa akan kesulitan menerima pelajaran yang diberikan dosen, apalagi bagi mereka anak-anak dibawa umur.

Pembelajaran daring memiliki kendala begitu banyak apalagi terkait dengan daya serap peserta didik.

Hal ini disebabkan lantaran guru yang sangat monoton dalam menjelasakan materi. 

Pembelajaran daring dirasa tidak bisa melakukan interaktif seperti halnya pelajaran offline.

Akibat kurangnya berinteraksi antara guru dan murid, membuat suasana kelas menjadi seperti kuburan ditambah lagi dengan media pembelajaran yang tidak kreatif. Sungguh sangat membosankan bukan?

Sebagai sorang pendidik kita jangan tinggal diam. Di masa perkembangan digital dan teknologi yang sangat cepat seperti ini, seorang guru seharusnya adaptif dengan apa yang sedang berkembang. 

Memanfaatkan semua perangkat yang ada untuk berkreasi melahirkan inovasi dalam bentuk pembelajaran  lebih interaktif, tidak membosankan dan tentunya membuat siswa paham dengan apa yang diajarkan.

Inovasi guru dalam membuat media belajar kreatif sangat diperlukan di masa pandemi seperti sekarang ini. Media pembelajaran tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengapa demikian?

Karena dengan media yang baik, maka materi atau pesan dari pelajaran yang diajarkan itu dapat tersampaikan, dipahami dengan mudah dan diterima baik oleh siswa, sehingga terciptalah suatu proses pembelajaran yang lebih efisien dan efektif.

Maka dari itu, guru dituntut  haruslah merdeka dan menciptakan pembelajaran yang benar-benar memerdekaan siswa. Supaya nantinya siswa di kelas merasakan yang namanya merdeka belajar,  seperti yang dikonsepkan oleh Bapak Menteri Nadiem Makarim.

Lalu apa solusi yang bisa dibuat oleh guru dalam mengatasi permasalahan di atas?

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com
Sebagai seorang pendidik, kita haruslah mencari solusi dalam meminimalisir permasalahan tersebut. Berikut merupakan dua alternatif solusi yang bisa dilakukan oleh guru dalam membuat suasana pembelajaran daring makin asik.

Pertama, materi pembelajaran perlu diberikan sehari sebelum pembelajran dimulai. Jangan berikan materi berupa materi pdf atau power point! Saya jamin hanya sebagian kecil siswa yang akan mempelajarinya.

Maka dari itu, pada setiap materi yang akan diberikan guru harus membuat berbagai materi dengan memanfaatkan media digital yang ada mulai dari media video, gambar sampai audio.

Contoh penerapan dari media-media ini adalah dibuatnya konten berupa video animasi pembelajaran, konten tik-tok, kemudian dapat berupa komik, dan audio visual dengan membuat podcast mengenai materi terkait.

Media-media tersebut akan membuat siswa lebih tertarik dengan materi yang diberikan, lantaran sesuai dengan perkembangan saat ini.

Kedua, pada saat pembelajaran nanti guru tidak perlu lagi berceramah panjang lebar. Materi yang dibuat tersebut, seharusnya didiskusikan di dalam kelas agar terciptanya interaksi antara guru dan siswa.

Jika murid belum paham, barulah guru membantu menjelaskannya ulang. Serta pada saat pembuatan tugas, janganlah membuat tugas dengan cara-cara lama.

Misalnya, materi yang sudah ditulis disuruh foto kemudian dikirim di grub wa. Alangkah baiknya, siswa disuruh membuat konten digital yang harus dibagikan di media sosial.

Nah, dari beberapa media yang sudah saya jelaskan bagi Bapak Ibu Guru yang mungkin masih belum terlalu paham dengan dunia digital, saya sarankan bisa menggunakan  media berbasis gambar yang mana lebih mudah dibuat dibandingkan dengan video dan audio.

Salah satu contoh aplikasi dari media belajar berbasis gambar digital adalah dengan membuat komik. Bapak/Ibu tidak usah khawatir mengenai cara pengeditannya yang susah, karena di berbagai aplikasi sudah menyediakan template yang tinggal dimasukkan materi pembelajarannya. Bagaimana menarik bukan?

Mengapa harus menggunakan pembelajran berbasis Komik?

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com
Tapi sebelum lanjut dengan tutorialnya, perlu dipahami terlebih dahulu alasan mengapa digunakannya komik untuk media pembelajaran.

Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan manusia yang merupakan makhluk visual. Manusia akan lebih mudah memahami dan mengingat sesuatu yang berupa visual, misalnya seperti info grafik atau gambar. Apalagi buat anak-anak di usia sekolah dasar.

Penggunaan media komik sangat dianjurkan bagi Bapak/Ibu di Sekolah Dasar yang mendidik anak-anak di rentang umur 7-12 tahun.

Mereka dalam rentang umur ini agak sangat kesulitan dengan pemikiran abstrak dan berpikir kritis, tapi mereka akan lebih mudah memahami hal-hal yang berkaitan dengan visual.

Makanya, media pembelajaran harus bercirikan visualisasi materi dengan ilustrasi model atau gambar untuk menambah kejelasan konsep-konsep.

Media pembelajaran komik ini sangat dianjurkan juga bagi Bapak Ibu Guru di jenjang SMP dan SMA. Pelajaran yang sudah mulai susah bisa dibuat lebih asik dalam bentuk media komik.

Apa itu media pembelajaran berbasis komik?

Media ini diartikan sebagai media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk cerita bergambar, yang mana ditambahan konsep-konsep dan materi pembelajaran. Secara umum, komik bukan hanya sekedar cerita bergambar yang ringan dan mengibur. Tetapi, komik adalah media komunikasi visual dengan kekuatannya dalam menerjemahkan informasi secara cepat dan mudah untuk dimengerti.

Perpaduan antara gambar dan tulisan membuat komik begitu mudah diserap alur ceritanya oleh pembaca. Teks pada komik membuat komik lebih mudah dan alurnya lebih enak untuk diikuti dan diingat.

Media komik untuk pembelajaran bisa diartikan sebagai cara mengatasi permasalahan dalam memahami suatu materi. Penggunaaan gambar dan analogi membuat cerita seakan-akan seperti nyata dan materi dari apa yang dimasukkan pada komik tersebut kemudian bisa dipahami.

Jenis komik

Secara umum, komik dibedakan menjadi dua yakni; komik strip (comic strip) dan buku komik (comic book).

Sumber: www.brilio.net
Sumber: www.brilio.net
Komik strip adalah gambaran berisi cerita dari beberapa panel gambar saja. Akan tetapi, isinya mengungkapkan gagasan secara utuh yang tidak terlalu panjang dan melibatkan satu fokus pembicaraan serta gagasan yang disampaikan tidak begitu banyak.

Komik Book

Sumber: www.bola.com
Sumber: www.bola.com
Sesuai dengan namanya, komik jenis ini adalah jenik komik dalam bentuk buku yang menampilkan cerita secara utuh. Komik jenis ini biasanya berseri dan satu judul buku komik sering muncul seperti tidak ada habisnya.

Antara kedua jenis komik itu, mana yang paling bagus digunakan untuk media pembelajaran? Dua-duanya bagus. Namun, saya lebih menyarankan untuk menggunakan komik strip karena bisa dibuat sendiri dengan mudah. 

Dengan begitu, guru bisa memodifikasi materi dan memasukkannya ke dalam cerita yang ada pada komik tersebut. Jika ingin menggunakan komik book, maka alternatifnya bisa dibeli di pasar. Sudah banyak buku pelajaran yang dibuat dalam bentuk komik book atau bisa didownload dalam bentuk pdf di Google.

Kelebihan dari penggunaan komik sebagai media pembelajaran

Komik memiliki beberapa kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran, yaitu:

  • Membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar
  • Mengasah keterampilan serta kreativitas guru dan murid
  • Pembelajaran tidak membosankan
  • Lebih mudah dimengerti
  • Meningkatkan tingkat literasi peserta didik
  • Kualitas pembelajaran bisa ditingkatkan

Lalu bagaimana caranya membuat komik?

Sumber: Pixabay.com
Sumber: Pixabay.com
Eitss, siapa bilang buat komik itu susah? Tidak perlu memakai aplikasi macam-macam atau harus pintar gambar. Sekarang ini, sudah banyak sekali aplikasi yang menyedikan template gratis untuk membuat komik salah satunya adalah Canva.

Kalian para pemula juga bisa menggunakannya, kok. Karena tinggal sat-sut-set langsung jadi. Cukup siapkan konten percakapannya lalu dimasukkan gitu saja kok, tidak ribet, bukan? Lalu, bagaimana langkah-langkah pembuatannya?

Baca Juga: Tutorial Membuat Komik Strip dengan Gampang Tanpa Menggunakan Aplikasi Android

  • Pertama, kalian masuk ke aplikasi Canva atau bisa juga melalui link berikut ini:
  • Jika kalian belum mempunyai akun Canva, sebaiknya masuk terlebih dahulu menggunakan akun Google kalian.
  • Kedua, ketik komik pada kolom pencarian. Jika ingin langsung, kalian bisa masuk lewat link berikut ini:
  • Ketiga, klik gambar yang ingin kalian edit. Carilah sesuka hati kalian!
  • Keempat, tekan tulisan yang ingin kalian ubah dengan percakapan kalian.
  • Kelima, jika sudah selesai klik titik tiga pada bagian pojok kemudian pilih download.
  • Keenam, pilihlah jenis file dan halaman yang ingin didownload! Kemudian, klik download.

Komik kalian sudah siap dan bisa dibagikan kepada peserta didik. Kalian bisa membuat karakter serta ekspresi sesuka hati kalian dengan menggunakan template yang ada. Kalian juga bisa membuatnya dalam bentuk animasi.

Demikan turorial yang saya bagikan, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun