Pertama, materi pembelajaran perlu diberikan sehari sebelum pembelajran dimulai. Jangan berikan materi berupa materi pdf atau power point! Saya jamin hanya sebagian kecil siswa yang akan mempelajarinya.
Maka dari itu, pada setiap materi yang akan diberikan guru harus membuat berbagai materi dengan memanfaatkan media digital yang ada mulai dari media video, gambar sampai audio.
Contoh penerapan dari media-media ini adalah dibuatnya konten berupa video animasi pembelajaran, konten tik-tok, kemudian dapat berupa komik, dan audio visual dengan membuat podcast mengenai materi terkait.
Media-media tersebut akan membuat siswa lebih tertarik dengan materi yang diberikan, lantaran sesuai dengan perkembangan saat ini.
Kedua, pada saat pembelajaran nanti guru tidak perlu lagi berceramah panjang lebar. Materi yang dibuat tersebut, seharusnya didiskusikan di dalam kelas agar terciptanya interaksi antara guru dan siswa.
Jika murid belum paham, barulah guru membantu menjelaskannya ulang. Serta pada saat pembuatan tugas, janganlah membuat tugas dengan cara-cara lama.
Misalnya, materi yang sudah ditulis disuruh foto kemudian dikirim di grub wa. Alangkah baiknya, siswa disuruh membuat konten digital yang harus dibagikan di media sosial.
Nah, dari beberapa media yang sudah saya jelaskan bagi Bapak Ibu Guru yang mungkin masih belum terlalu paham dengan dunia digital, saya sarankan bisa menggunakan  media berbasis gambar yang mana lebih mudah dibuat dibandingkan dengan video dan audio.
Salah satu contoh aplikasi dari media belajar berbasis gambar digital adalah dengan membuat komik. Bapak/Ibu tidak usah khawatir mengenai cara pengeditannya yang susah, karena di berbagai aplikasi sudah menyediakan template yang tinggal dimasukkan materi pembelajarannya. Bagaimana menarik bukan?
Mengapa harus menggunakan pembelajran berbasis Komik?
Tapi sebelum lanjut dengan tutorialnya, perlu dipahami terlebih dahulu alasan mengapa digunakannya komik untuk media pembelajaran.
Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan manusia yang merupakan makhluk visual. Manusia akan lebih mudah memahami dan mengingat sesuatu yang berupa visual, misalnya seperti info grafik atau gambar. Apalagi buat anak-anak di usia sekolah dasar.