Dari tulisan yang pertama itu aku mulai tertarik untuk menulis, aku kemudian mengirimkan tulisanku yang kedua ke Kantor Bahasa Maluku saat itu mereka sedang membuka kegiatan pelatihan kepenulisan, kuota yang diterima  hanya tiga puluh orang dengan syarat harus memasukan sebuah tulisan baik essay, cerpen maupun puisi ke mereka, singkat cerita aku terpilih dan masuk kedalam tiga puluh orang yang berhak mengikuti kegiatan kepenulisan tersebut.
Tak sampai disitu suatu saat aku sedang duduk di kelas menunggu dosen akan masuk untuk kuliah, tak sengaja aku membaca informasi mengenai pemilihan mahasiswa berperstasi di fakultasku, akan tetapi hari dimana aku menemukan informasi tersebut merupakan hari kedua batas mengirimkan makalah sebagai syarat untuk mengikuti kegiataan itu, aku pun dengan semangat membuat tulisanku, disela-sela waktu kosong, saat pulang kampus aku langsung menyiapkan segala sesuatu untuk mengikuti kegiataan tersebut. Tiba saatnya perlombaan pemilihan mahasiswa berprestasi diadakan aku harus melawan teman-teman yang hebat-hebat di fakultasku. Setelah kegiataan itu selesai juri langsung mengumumkan hasil tak menyangkah aku mendapatkan juara dua sebagai mahasiswa berprestasi di fakultasku, dari kegiataan itu aku mulai dekat dengan Wakil dekan Tiga, "Pa Latu" begitu mahasiswa sering memanggil namanya.
Di tahun ini pun aku bergabung dengan GMNI (Gerakan mahasiswa nasional Indonesia), alasan aku bergabung di organisasi ini karena aku ingin menjadi sosok yang nasionalis.Â
Tak ada orang yang mengajak atau memaksaku untuk mengikuti organisasi ini dengan sukarela aku bergabung dan mengikuti organisasi kemahasiswaan ini.Â
Aku begitu senang belajar disini lantaran pemikiranku lebih kritis dan lebih pedulih terhadap masyarakat kecil. Saat-saat itu tepatnya sekitar bulan Maret desas-desus mengenai virus corona mulai menyebar kemana-mana ketakutan mulai menghantui masyarakat angkat positif semakin hari semakin banyak, orang yang meninggal akibat serangan virus ini pun mulai banyak.Â
Akibatnya kampus diliburkan  awalnya dua minggu akan tetapi kasus makin banyak maka diperpanjang tersus hingga waktu yang tak ditentukan, akhirnya sekitar 27 maret 2020 aku memutuskan untuk pulang kampung, perkuliahaan dilakukan dengan sistem daring walaupun sangat membosankan dan apa yang kami pelajari tidak pernah kami mengerti akan tetapi kami harus menjalani itu, bukan hanya belajar semua aktifitas dilakukan secara daring. Berdoa, berolarga, hinga bekerja semuanya dirumah.
Untuk mengisi waktu luang aku banyak menghabiskan waktu dirumah untuk belajar desain aku beberapa kali mengikuti lomba desain akan tetapi aku selalu gagal, aku juga sempat mengikuti kursus online komputer selama satu bulan untuk menambah ketrampilanku.Â
Disela-sela kesibukanku aku mendapatkan informasi mengenai lomba Karya tulis ilmiah yang diselengarakan oleh pemprov Maluku, aku mengajak teman-temanku untuk mengikuti kegiatan tersebut akhirnya kami menulis Karya ilmiah.Â
Walaupun keadaan pandemi aku tak begitu saja dirumah, aku banyak menghabiskan waktu di depan Layar leptop untuk melakukan berbagi kegiataan bermanfaat yang menambah wawasanku.Lima bulan suda berlalu kami masih diliburkan akibat pandemi ini, tiba-tiba pada 8 agustus aku ditelphone oleh Pa Latu untuk kembali ke Ambon Karena karya tulisku mendapatkan juara 1 dan mewakili fakultas ke tingkat Universitas melawan  rekan-rekan dari berbagi fakultas lainya, aku begitu senang dan bahagia.Â
Sebelas Agustus aku berangkat ke kota Ambon Sesampinya di Ambon aku memutuskan untuk pindah kosan karena kos lamaku terlalu mahal, akhirnya aku pindah kekos yang baru yang lebih murah , besoknya 13 agustus aku bersiap-siap ke kampus untuk mengikuti perlombaan, akan tetapi aku kalah aku tak dapat juara apa-apa perasaan sedih dan kecewa tercampur didalam  hatiku, tapi tak mengapalah karena pada waktu bersaan aku mendapat kabar bahwa Karya tulisku Masuk 11 besar pada perlombaan karya ilmiah membangun negeri yang dilaksanakan oleh pemprov Maluku.Â
Walau masih dalam perasaan sedih aku  tetap semangat untuk memmpersiapkan diri mempresentasikan secara online karya ilmiah saya berikutnya, akan tetapi saat pengumuman hasil Lagi-lagi aku tak juara.