Siang itu tangkapan tidak terlihat banyak
Mata terlihat sembap dengan muka pucat
Ia menghela napas
Berdiri gemetar dan memandang tegak
Jaring yang sudah tidak utuh itu dilemparkanya kembali
Sepertinya ada banyak pengharapan
Berharap pada keberuntungan
Berharap pada hari yang cerah
Namun takdir berkehendak lain
Tak lama, jaring ikan ia angkat
"Lumayan", ujarnya terlihat dari gerak bibir
Ada beberapa ikan tertangkap
Aku tahu, nelayan tidak lagi akan menemukan banyak tangkapan ikan di laut
Lihat saja!
Air tercemar, habitat ikan kian menipis
Banyak spesies ikan nyaris punah, berebut lahan dengan makhluk yang katanya berpikir
Di dalam kapal pesiar yang kutumpangi
Aku duduk sambil meratapi nelayan itu
"Ah.. Tapi apalah kenikmatan ini", gumamku
Hidangan 'a la-a la' Eropa yang disajikan pun tidak cocok untuk lidahku Â
Aku memilih keluar ruangan kapal dan berdiri di atas mulut pesiar
Membayangkan seperti Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet, sebelum akhirnya tenggelam bersama di kapal yang mereka tumpangi
Terdengar sahut-sahut dari arah sebelah kananku
Sepertinya mereka sedang membicarakan kasus pelarungan
Obrolan terdengar samar-samar tertepa embusan angin
Aku pikir, barangkali laut memang memiliki cerita kehidupannya tersendiri
Ingin kucoba mencari tahu
Apa yang sesungguhnya terjadi
Tetapi jarum jam di tangan kiriku, menunjukan hari sudah mulai petang
Senja akan segera tiba
Pertanda kapal pesiar yang kutumpangi, tak lama lagi sudah siap menepi di negeri antah-berantah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H