Mohon tunggu...
Hendra Dipta Wardana
Hendra Dipta Wardana Mohon Tunggu... Buruh - Bukan Penulis

Menyukai air dan angin.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nelayan dan Ikan

7 Juli 2022   22:29 Diperbarui: 7 Juli 2022   22:44 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang itu tangkapan tidak terlihat banyak

Mata terlihat sembap dengan muka pucat

Ia menghela napas

Berdiri gemetar dan memandang tegak

Jaring yang sudah tidak utuh itu dilemparkanya kembali

Sepertinya ada banyak pengharapan

Berharap pada keberuntungan

Berharap pada hari yang cerah

Namun takdir berkehendak lain

Tak lama, jaring ikan ia angkat

"Lumayan", ujarnya terlihat dari gerak bibir

Ada beberapa ikan tertangkap

Aku tahu, nelayan tidak lagi akan menemukan banyak tangkapan ikan di laut

Lihat saja!

Air tercemar, habitat ikan kian menipis

Banyak spesies ikan nyaris punah, berebut lahan dengan makhluk yang katanya berpikir

Di dalam kapal pesiar yang kutumpangi

Aku duduk sambil meratapi nelayan itu

"Ah.. Tapi apalah kenikmatan ini", gumamku

Hidangan 'a la-a la' Eropa yang disajikan pun tidak cocok untuk lidahku  

Aku memilih keluar ruangan kapal dan berdiri di atas mulut pesiar

Membayangkan seperti Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet, sebelum akhirnya tenggelam bersama di kapal yang mereka tumpangi

Terdengar sahut-sahut dari arah sebelah kananku

Sepertinya mereka sedang membicarakan kasus pelarungan

Obrolan terdengar samar-samar tertepa embusan angin

Aku pikir, barangkali laut memang memiliki cerita kehidupannya tersendiri

Ingin kucoba mencari tahu

Apa yang sesungguhnya terjadi

Tetapi jarum jam di tangan kiriku, menunjukan hari sudah mulai petang

Senja akan segera tiba

Pertanda kapal pesiar yang kutumpangi, tak lama lagi sudah siap menepi di negeri antah-berantah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun