Sementara Plato, seorang filsuf besar dari masa Yunani Kuno, sangat anti terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat dalam bernegara. Ia berharap sebuah negara dipimpin oleh orang-orang terpilih yang telah disiapkan menjadi penjaga negara.Â
Dalam sistem demokrasi adakalanya kebebasan berpikir adalah artifisial ketika para sofist atau orator, mampu menanamkan kebenarannya kepada massa untuk kepentingannya sendiri.
Hanya saja bagi kebanyakan orang awam pikiran Rocky Gerung yang nyeleneh, seolah-olah masuk akal  mencerahkan karena memberikan sebuah perspektif baru mampu menarik simpati dan penerimaan. Atau sebaliknya mungkin Anda merasa jengkel namun Anda merasa sulit untuk meruntuhkan argumennya.
Well, Anda bukan siapa-siapa dalam ranah berpikir secara logis dan argumentatif. Rocky Gerung, sebagaimana para filsuf, menghabiskan waktunya memikirkan hal-hal mendasar. Mereka menganalisa tentang banyak hal dalam keheningan.Â
Seorang Descartes meragukan tentang keberadaan dirinya bukan saat menjalankan tugasnya sebagai tentara bayaran, tapi saat merenung sendiri di ruang kamarnya. Â Filsuf Prancis tersebut mampu memikirkan hal yang tidak Anda pikirkan.
Rocky Gerung secara tidak sadar telah melatih dirinya berpikir secara ketat dan kritis. Termasuk mempertanyakan kebenaran yang dalam pikirannya. Sementara Anda tidak melakukan itu. Anda mungkin tidak pernah membaca banyak buku dan mempelajari berbagai hasil riset untuk mempertajam pemikiran Anda.
Lalu, apakah orang seperti itu merupakan sosok ideal dalam kehidupan praktis? Tidak juga. Pasalnya, Anda butuh orang yang bisa menyelesaikan perhitungan keuangan secara cepat tanpa terlebih dahulu mendiskusikan hakikat angka dan kertas.Â
Anda butuh seorang yang mampu membangun kebun untuk menyediakan makanan Anda tanpa memahami esensi tanaman atau bertani.
Kita butuh pemimpin negara yang memastikan korupsi tidak lagi merajalela, keadilan sejahtera terwujud melalui pembangunan yang merata, fasilitas kesehatan dan pendidikan bisa diakses mayoritas penduduk dengan baik, meskipun ia sedemikian dungunya untuk menjelaskan apa itu hakikat pendidikan, demokrasi dan manusia.Â
Dalam hal analogi yang lebih sederhana, Anda bisa berkesimpulan sebagian besar perawat bodoh karena tidak bisa menjelaskan hakikat kesehatan. Tapi orang yang dungu itu pula yang mungkin akan menyelamatkan nyawa Anda saat Anda terluka karena ketabrak becak.
Jadi kembali kepada pertanyaan awal, bagaimana cara mengalahkan Rocky Gerung? Cara yang paling bijaksana adalah dengan mengindahkannya.Â