Akhirnya setelah tarik ulur berhari-hari, mencoba kompromi dengan sekian kultur dan budaya semua tamu, pemerintah Qatar pun resmi melarang penjualan alkohol di semua stadion penyelenggara Piala Dunia. Kabarnya sih ada tekanan dari keluarga kerajaan Qatar untuk melarang seluruh penjualan alkohol meski jelas sponsor utama Piala Dunia saat ini adalah Budweiser, yang tadinya punya hak eksklusif penjualan bir di perimeter stadion sepanjang turnamen.
Keputusan ini bukan tak berdampak. Bagi panitia hal ini jelas merugikan karena mereka jadi harus membayar kompensasi jutaan pound ke Budweiser. Sementara bagi suporter beberapa negara, ini juga sebuah pukulan telak karena seperti yang kita tahu, alkohol dan sepakbola tidak pernah benar-benar bisa dipisahkan, banyak perusahaan minuman keras yang jadi sponsor klub atau bahkan turnamen, seperti Carlsberg, Chang Beer, Carling, Tennent's, Heineken, Worthington's, Bell's whisky, atau Blackthorn Cider.Â
Beberapa kelompok suporter malah identik sekali dengan bir atau sejenisnya. Seperti suporter Jerman, Inggris, Skotlandia, atau Irlandia. Intinya, sekarang banyak orang yang sedih karena tidak bisa nonton bola sambil minum-minum.
Nah, lalu kalau tidak ada alkohol, para penonton di stadion mau minum apa dong? Oh tenang, banyak alternatif, terutama bagi kita bangsa Indonesia yang kaya akan kuliner.Â
Meski kesebelasan kita tidak lolos ke Qatar, tapi kita bisa menawarkan beberapa kemungkinan minuman yang layak dijual di sekitar stadion selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022, minuman-minuman itu antara lain:
Â
#1 Air Tape Ketan
Ini nggak bercanda, air tape ketan adalah alternatif yang bagus buat dijual di Qatar. Bahkan kalau kita mau bahas kadar alkoholnya, tape ketan bisa mencapai kadar 7-10 persen lho, sementara bir setengah lebih rendah dari itu, yakni 4-5 persen saja. Namun meski kadar alkoholnya setinggi itu, sejauh ini belum ada larangan dari pemerintah untuk tape ketan, jadi artinya masih boleh dikonsumsi. Buktinya, setiap Idul Fitri masih ada saja rumah yang menyajikan tape ketan.
Nah, dengan segala pertimbangan itu, ditambah rasa manis khas tape, bukan tidak mungkin air tape ketan bisa laku kalau dijual ke fans-fans sepakbola di Qatar sana. Tinggal bilang saja ini minuman tradisional Indonesia. Sekalian jualan, sekalian mengenalkan budaya bangsa.
Â
#2 Dawet
Kompasianer masih ingat isu penjual dawet di stadion Kanjuruhan? Nah, ini membuktikan bahwa dawet adalah minuman yang layak ada di stadion, dan bisa dikonsumsi oleh para penggemar sepakbola. Minuman yang terbuat dari tepung beras ataupun tepung beras ketan, dikasih topping es parut, gula merah cair, dan santan ini dijamin bisa menyegarkan tubuh di tengah udara Qatar yang panas, ditambah menambah energi dari asupan gula di dalamnya.
Atau kalau mau alternatif lain, bisa pilih sepupu jauhnya: Cendol. Perbedaan antara kedua minuman ini cuma bahan dasarnya saja. Dimana cendol terbuat dari sagu aren, tepung beras, dan tepung hunkwe. Teksturnya juga lebih kenyal dari dawet, lalu untuk penyajiannya cendol biasa dikasih topping sirup gula merah biasanya dan potongan nangka
Mau yang manapun boleh, tetap cocok untuk dijual di stadion dan masuk ke ajang Piala Dunia.
Â
#3 Bir Pletok
Oke deh, butuh banget minum bir tapi tidak mau melanggar larangan raja Qatar? Tenang, Indonesia punya produk bir yang aman, namanya bir petok! Nah, bir juga kan? Siapa bilang bukan?
Minuman khas Betawi ini sudah ada dari jaman kolonial. Dibuat dari godokan belasan rempah seperti jahe merah, sereh, kunyit, kayu secang, kayu manis, lada hitam, daun pandan, daun jeruk, biji pala, kapulaga, kembang lawang, dan juga cengkeh.Â
Bahkan beberapa jenis bir pletok ada yang ditambah cabe arei atau cabe jawa. Sementara untuk pemanisnya ada yang pakai gula pasir, gula aren, atau madu hutan. Nah, ini bagus kan? Kita bisa menawarkan varian rasa yang banyak sekali ke fans-fans di sana. "Mau yang pakai cabe mister? Atau mau yang pakai madu? gula aren? gula biasa?" Pasti banyak yang tertarik.
Dengan jualan bir pletok di Qatar, kita bukan cuma mengenalkan minuman khas Indonesia, tapi juga bisa jualan khasiatnya. Karena siapa tahu bule-bule itu banyak yang tidak sehat badannya, kita bisa bilang bahwa bir pletok ini bisa mengobati asma, diabetes, darah tinggi, asam urat, maag, asam lambung, kolesterol, sampai lemah syahwat.
Usulan saja, akan lebih laku kalau kita jualan bir pletok yang dikembangkan seorang pengrajin di Sumedang. Sebab dia bisa memodifikasi bir pletok hingga memiliki busa seperti layaknya bir-bir lain.
#4 Jus Buah
Bukan sembarang jus buah, tapi buah-buah spesifik yang bisa jadi pengganti minuman beralkohol, misalnya jus apel sebagai pengganti bir, Calvados, dan Champagne. Atau jus anggur sebagai pengganti wine, Vodka (ini harus dicampur lemon), dan Port. Atau juga jus buah Peach sebagai pengganti Brandy. Bisa juga jus nanas sebagai pengganti Rhum, atau jus lidah buaya sebagai pengganti Tequila.
Apakah buah-buah itu benar-benar bisa menggantikan semua minuman beralkohol di atas? Mungkin juga tidak, tapi kan kita cuma jualan. Kalau konsumen suka yang silahkan beli, kalau tidak juga tidak apa-apa. Satu yang pasti, kalau jualan jus pasti tidak dilarang oleh raja Qatar.
#5 Air Jahe
Ada banyak orang yang minum alkohol untuk mengejar hangatnya badan saja. Biasanya mereka bukan peminum berat, bahkan lebih ke social drinker saja. Nah, untuk orang-orang seperti itu, kita bisa tawarkan air jahe. Toh sama-sama bisa bikin hangat badan, malah yang ini bisa lebih sehat karena minuman ini bisa meredakan nyeri badan, migrain, sakit punggung, dan juga mual-mual.
Artinya minuman ini cocok untuk mereka yang nyeri badan dan sakit punggung setelah desak-desakan di stadion, mual-mual karena mabuk perjalanan, atau migrain sakit kepala melihat tim yang didukungnya kalah.
Ya, itulah beberapa minuman yang mungkin bisa dijajakan di sekitar stadion selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Dijamin, pemerintah setempat atau keluarga raja pun akan mengijinkan minuman-minuman ini. Tidak ada larangan, aman, menyehatkan, dan satu yang pasti: pipis onta tidak akan pernah masuk hitungan.
Salam Olahraga!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI