Mohon tunggu...
Hendra
Hendra Mohon Tunggu... Penulis - Clear thinking equals clear writing

Lahir dan besar di Jakarta. Topik tulisan: mengatur keuangan pribadi, kehidupan di Australia dan filosofi hidup sederhana. Saat ini bermukim di Sydney.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menguak Mitos Gaji Dollar

7 September 2012   14:32 Diperbarui: 16 Agustus 2015   12:00 2939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

Australian Dream

Saya termasuk beruntung tidak perlu mengalami perjuangan seperti mereka. Tapi yang bekerja full time di kantor pemegang visa Permanent Resident pun ada tantangan yang berbeda. American Dream menggambarkan idealisme kebebasan untuk memperoleh hidup yang lebih baik bila kita bekerja keras. Sementara Australian Dream menggambarkan cita-cita masyarakat Australia untuk memiliki rumah sendiri!

Saya tidak menggarang-ngarang istilah Australian Dream, silahkan google sendiri. Harga property di Sydney termasuk salah satu yang termahal di dunia.

Penghasilan $530/minggu yang saya sebut pada awal tulisan cukup untuk lifestyle ala student tapi sangat kurang bila anda ingin hidup berkeluarga. Biaya berkeluarga seperti rumah, asuransi kesehatan keluarga, pendidikan universitas anak (kalau tidak mau HECS) dan mobil harus pintar-pintar diatur tanpa perlu berhutang (kecuali rumah yang umumnya dicicil hingga 30 tahun).   

Kembali ke komentar teman-teman yang mengganggap saya kaya karena bergaji dollars. Saya ‘kaya’ kalau lagi pulang kampung belanja. Tapi saya bukan Superman bisa terbang pulang sendiri. Ongkos tiket pesawat pulang pergi sekitar AU$900-1000. Ujung-ujung keuntungan nilai tukar uang $AU habis dimakan ongkos pesawat. Saya berpenghasilan dollar pengeluaran saya juga dollar. Membandingkan penghasilan dollar dengan rupiah tidak masuk akal karena bukan apple to apple comparison. Menurut saya yang enak itu ekspat, gaji dollar biaya hidup rupiah!

Bila anda memang memutuskan untuk berimigrasi, lakukan research secara independent & mendetail. Semoga tidak ada korban yang termakan janji gombal agen nakal.

 

Hendra Makgawinata

Sydney

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun