Mohon tunggu...
serdaduresah
serdaduresah Mohon Tunggu... Seniman - Bismillàh

Pecinta Sajak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak | Jejak Juni

26 Juli 2020   09:01 Diperbarui: 26 Juli 2020   08:58 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Juli bergulir meninggalkan Juni

Bersama semua sajak bapak Sapardi 

Cerita Juni telah usai 

Sayap-sayap yang patah 

Kini merakit membuat yang baru

//

Mungkin kita tak lagi bercerita

Tentang hujan dibulan Juni

Selain berceritakan cerita kita 

Yang akan lahir di tiap bulan-bulan masehi

//

Ceritakanlah tentang hari-harimu sewaktu tuhan menitipkanmu di bumi

Bulan Mei, hari lahirku

Mungkin tak luput tentang hal baru

Walau tak bisa lari, ingin kuulang sesuatu yang telah berlalu

Beberapa sajak mungkin terlupa

Atau, diganti dengan tata bahasa yang lebih baru sesuai zaman.

//

Penyair bijak tak hilang oleh zaman

Seumpama mujahid/a yang tetap hidup dimata para pecinta

Sajak Sapardi sajak terdalam bagi pendamba dalam cintanya yang sederhana

Sementara Meiku... 

Baru merangkak, dalam pijak menerpaku meniti jalan-jalan temui sajak.

"Apakah tuhan menitipkanku kebumi hanya untuk menjagamu, seseorang yang kurindu. Tapi aku lupa, hanya melirihkanmu dalam do'a ". Sekiranya bukanlah sajak dibanding sederhananya.

Di Daya. Ahad, 26 Juli 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun