Negeriku sejuta langit merona
Alam membahana diufuk surya
Termenung diatas sajak mata
Oh, mengapa ia begitu sedihnya
//
Kulihat burung kicau seakan sendu
Dalam bising yang menderu
Dimanakah ketenangan akan berseru
Kemarilah, kumengajak agar terlelap
 Jangan termangu, biarlah ia (malam) berlalu
//
Kulihat serumpun kasih turun dari langit
Enggan menyinggah
Akankah ia malaikat yang turun dari langit
Pembawa derita bagi negeri
Bahkan berita tak kunjung jua
//
Anjing-anjing menggonggong merebut sisah kotoran
Asri halaman tampak tak terindahkan Oleh liurnya berserakan
Kucing, tikus, menjadi liar kelaparan oleh majikannya
Semua sama. Malam itu tak ada kalah berkelahi rebut satu sajian
Oh, mengapa hatiku_pun gelisah
//
Oh tuhan. Ampunilah kami
Ampunilah negeri-negeri kami
Kehidupan-kehidupan kami
Segala kesenjangan kami
Tata krama kesopansantunan kami
Tiada terkira melukai bumi ciptaanmu sendiri asbabnya kemurkaan ini
Di Daya. Rabu, 22 Juli 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H