Mohon tunggu...
serdaduresah
serdaduresah Mohon Tunggu... Seniman - Bismillàh

Pecinta Sajak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak: Ampunilah Negeri Kami

22 Juli 2020   23:09 Diperbarui: 22 Juli 2020   23:01 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Negeriku sejuta langit merona

Alam membahana diufuk surya

Termenung diatas sajak mata

Oh, mengapa ia begitu sedihnya

//

Kulihat burung kicau seakan sendu

Dalam bising yang menderu

Dimanakah ketenangan akan berseru

Kemarilah, kumengajak agar terlelap

 Jangan termangu, biarlah ia (malam) berlalu

//

Kulihat serumpun kasih turun dari langit

Enggan menyinggah

Akankah ia malaikat yang turun dari langit

Pembawa derita bagi negeri

Bahkan berita tak kunjung jua

//

Anjing-anjing menggonggong merebut sisah kotoran

Asri halaman tampak tak terindahkan Oleh liurnya berserakan

Kucing, tikus, menjadi liar kelaparan oleh majikannya

Semua sama. Malam itu tak ada kalah berkelahi rebut satu sajian

Oh, mengapa hatiku_pun gelisah

//

Oh tuhan. Ampunilah kami

Ampunilah negeri-negeri kami

Kehidupan-kehidupan kami

Segala kesenjangan kami

Tata krama kesopansantunan kami

Tiada terkira melukai bumi ciptaanmu sendiri asbabnya kemurkaan ini

Di Daya. Rabu, 22 Juli 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun