Kata naik dan turun di atas sebenarnya mengajarkan kepada kita bahwa setiap peristiwa harian dalam hidup dalam dirinya sendiri sekaligus memiliki makna positif dan negatif.
Yesua naik ke Surga bermakna positif, yaitu "meyakinkan orang Katolik bahwa ada kehidupan setelah kematian". Yesus naik ke surga juga bermakna negatif, misalnya meninggalkan murid-muridnya melanjutkan pewartaan Kerajaan Allah tanpa diri-Nya.
Begitu pun halnya mengenai covid-19 turun ke bumi memiliki sekaligus dalam dirinya makna positif dan negatif. Makna positifnya ialah mengurangi efek rumah kaca. Sedangkan efek negatifnya ialah menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan dalam diri kita masing-masing.
Berdasarkan telaahan kata "naik" dan "turun" di atas, bisa diambil beberapa kesimpulan. Pertama, setiap tindakan yang kita lakukan dalam dirinya sendiri berefek ganda, mengandung makna positif dan negatif. Tinggal kita sendiri yang menentukan apakah timbangan positif atau negatif yang lebih berat. Kemudian kita akan mengambil sikap dalam bertindak.
Kedua, "naik"nya Yesus ke Surga dan "turun"-nya covid-19 ke bumi merepresentasi kekuatan baik dan jahat yang sentiasa hadir secara bersamaan dalam hidup harian kita. Apakah kita memilih "naik" untuk berkorban untuk kebaikan ataukah "turun" untuk melepaskan kebaikan.
Ketiga, "naik" dan "turun" mengindikasikan bahwa hidup tak selamanya "naik" ke atas tapi juga "turun" ke bawah. Sama halnya dengan hidup manusia selama covid-19 lebih banyak "turun" ke bawahnya daripada "naik" ke atas yang ditandai dengan berkurangnya pendapatan atau putusnya harapan hidup karena kelaparan.
Semoga kenaikan Yesus "menaikkan" semangat dan optimisme kita untuk tidak menyerah (terserah) pada covid-19. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H