Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

15 November 2024   05:59 Diperbarui: 15 November 2024   09:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input: Maxresdefault

Percikan hujan menyejukkan

Pemandsanganpun semakin  indah

Lembayung berhimpitan  saling menindih

Seperti baru  bangun dari tidur

Padang rumput luas di penuhi  bunga tulip kuning dan merah

Di perciki desisan  air hujan 

Kayaknya bunyi seruling lagu dangdut

Mendayu-dayu di hembus angin semilir

Gadis2 desa berjalan beriringan

Bakul2 rotan bergantungan di punggungnya

Berkerja seharian disela-sela kebun teh 

Tak pernah peduli gerimis atau lebatnya hujan

Langi biru ngintip lewat jendela

Memancarkan sinar hangat nan lembut

Hujan boleh datang dan pergi sesukanya

Seperti bocah merengek kemudian membisu



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun