Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Penghujung Musim Semi

16 Juni 2024   16:32 Diperbarui: 16 Juni 2024   16:34 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Document/Pribadi-Hendra Josuf keliling komplex"Salem Field"di Fredericksburg,VA

Tugas musim Semi tak terasa sudah selesai di pertengahan bulan Juli 2024 mendatang.Namun dia telah meninggalkan jejak yang mengesankan.Selain mempermolek bumi  dengan bunga2 tulip berwarna merah dan kuning yang segar, juga bunga2 sakura yang putih,lalu berubah jadi  merah muda lembut.Kadang kita lihat bunga2 ini melayang di atas kepala di tiup angin sepoi2.Udara yang tadinya segar, kini berangsur panas sebagai tanda musim panas akan segera hadir di bumi AS.

Warga kota Fredericksburg di Virginia, telah banyak keluar dengan celana pendek dan kaos2 oblong.Namun sekali2 angin masih mendesir lemah mengelus tubuh menjelang tengah malam.Maklum Virginia state yang saat ini sedang lebih berkembang,terkadang  masih  sejuk karena banyaknya pepohonan besar berdaun rimbun di segenap penjuru kota.Nampak mereka bertengger di atas bukit dan daun2nya yang hijau dan  rimbun memanyungi kedua sisi jalan dibawahnya.

Sekolah2, termasuk perguruan tinggi, juga libur disetiap musim panas.Sebutannya  Summer Break.Cucu perempuan kami, Skylar, yang sedang menuntut ilmu di James Madison University, Virginia juga pulang ke rumahnya di Dumfries buat berkumpul bersama keluarga.Rencananya mereka sebentar lagi liburan ke benua Asia.

Di akhir bulan Juni lalu, kami berdua istri di panggil  bermalam di rumah Fanny, anak perempuan kami untuk merayakan Graduation Daynya si Marcel, cucu lelaki kami yang baru lulus dari St.Mary Washington University, Virginia.Tentu saja kami  bangga, dan bersedia datang menghadirinya.Tempat tinggal kami  yang juga berdomisili di Virginia, berjarak kira2 1/2 jam perjalanan pake mobil, jadi sama sekali  tidak  merepotkan.

Sore harinya, setelah acara selesai, tergerak hatiku menghabiskan sisa waktu di sebuah jalan setapak menuju  hutan kecil yang  berahir di sebuah taman bernama Powell 's Creek Trail (Jejak sungai kecil Powell).Powell Creek ini adalah anak sungai dari  Potomac River,sebuah  sungai terkenal di Virginia, karena melintasi banyak kota besar dan bersejarah, seperti Alexanderia, dan Washington DC.

Jalan kecil menembus hutan ini biasanya ramai di penuhi pengunjung terutama di musim panas.Macam2 kegiatan yang mereka lakukan.Ada yang berduaan berjogging, jalan santai sambil menuntun seekor anjing, ada juga yang naik sepeda, dan kadang aku lihat beberapa orang tua jalan pelan sambil memperhatikan pohon2 raksasa di sekelilingnya.

Setelah menempuh perjalanan  naik turun  selama kira2 satu jam lebih, aku tiba di tujuan.Di depan kulihat sebuah sungai kecil  ber-kilat2 kecoklatan .Tidak jauh dari  tempat aku berdiri, kulihat sebuah jembatan kayu menjorok ke tengah sungai.Beberapa orang terlihat memancing di tepi jembatan.Ada juga orang2 duduk bersantai sambil melonjorkan kakinya kebawah.

Petang hari menjelang malam di musim Semi ini menyajikan pemandangan yang spektakuler.Matahari yang sebentar lagi tergelincir di ufuk barat, nampak tergantung di atas pucuk2 pohon cemara dan memancarkan sinar warna orange.Rimbunan daun2 pohon, dan air sungai semuanya di balut warna orange di selingi hembusan lembut angin sore.

Tidak terlalu lama aku bersantai disini, dan beranjak pulang ketika kulihat cucu perempuanku, Skylar, nampak menuruni jalaan setapak menuju jembatan.Ditangannya tergenggam seutas tali yang ujungnya melilit kepala seekor anjing.Kutahu itu anjing  kesayangannya, Cloy.Dia tersenyum  sewaktu melihatku lalu menyapa:

"You leaving Opa?Yes, it's getting dark," tambahnya

Aku tidak segera jawab, perlahan kupeluk pundaknya lalu berkata pelan.

"Next time, please ask Opa to accompany you.It's dangerous here in the evening.Yes, Opa going home.The park will be closed soon,"

"Okay, let's go."

Berdua kami telusuri lagi jalan kecil dan tidak rata  di tengah  lebatnya hutan yang bercokol di tengah kota ini.Sekali2 Skylar  pegang lenganku kalau aku hampir tergelincir. Terasa asing dan kaku berduaan dengan cucu sendiri.Dulu sewaktu kecil, dia sering kuantar ke depan rumah sambil menunggu jemputan school bus pagi2.Atau kubuatkan super mie Indonesia kusukaannya.Dan kini dia berjalan di sampingku.Kali ini kami berdekatan.Bahkan saling bersentuhan.Tapi, waktu yang rasanya terbang membuat kami seperti orang lain.Dia telah tumbuh dewasa dan berpendidikan bagus.Jauh melampaui diatas ku.

"How is school?" tanyaku basa-basi.

+Good,"

""Is everything okay with you? Tell me, may be Opa can help you"

Aku berhenti jalan sebentar lalu menatap matanya tajam.Telah lama kami tidak ber-cakap2.Maklum dia telah lama indekost dekat sekolahnya di lain kota.

Skylar tidak segera meresponse, sebaliknya dia narik nafas panjang seraya melepas pandangannya ke atas perbukitan dimana pohon2 pinus berjejer.

"The school is fine Opa.I can manage it.But I broke up with Jack,"

"Why ?Something wrong? He's a good guy,"

"He was, not anymore,"

Sekali lagi kupandangi tajam wajah cucuku.Dalam hati dia mirip ayahnya, menantuku, orang Mexico.Sayang dia ndak bisa ngomong Indonesia karena lahir di AS.

"We actually have different point of view.He is intelligent, but he always drags me to be free in everything that I reject it.Absolutely disagree with his deep desire.I told him, I could not do that.I told him.A part of me is Indonesian.And I got to stick with my eastern culture.Freedom in this country does not mean we're free to do everything.See Opa???If I follow him, then I get baby while Im still studyng.Means I ruin my future because this so called freedom.I'm not gonna bo that, I'm not gonna be the victim,"

kata Skylar berterus terang dan ber-apai2, membuat aku kagum pada si bungsu ini.Apa yang dia katakan cukup masuk akal dan aku bangga pada prinsipnya.Rupa DNA China peranakan Makassar masih mengalir juga di tubuhnya.

"What you have decide, Opa agree 100 % with you.I'm sure you can get a better and  wiser man next time,' hiburku

" I have Opa.This new guy's name is Sam.His father is Irish, and mother is Vietnamese.My school mate, and he was born here,"

"That's good.Just keep going;" Ujarku pendek, namun seketika aku berpikir, gimana wajah cicitku nantinya kalau keduanya  sampai "jadi"

Tak terasa kami telah sampai di depan rumah.Disaat Skylar berlalu  dari balik pintu, aku masih termangu di serambi depan.Kutengadahkan kepala, keats langit yang sudah gelap.Mengingatkan aku dengan tanah air.Nampak mirip suasananya.Warna matahari lembayung menjelang malam, dimana sang surya memuncratkan warnanya di kaki langit, atau sedapnya hembusan angin malam.Namun betapapun mirinya, aku tetap ingat bahwa aku, kami tinggal di negeri orang.

c81ef4ed-5d4e-4689-b0ed-4c0da3a3acf5-66341bcc1470937f6566d5f2.jpeg
c81ef4ed-5d4e-4689-b0ed-4c0da3a3acf5-66341bcc1470937f6566d5f2.jpeg

DokumenPribadi/Cucu dari Hendra Josuf, Lily Guija di Dumfries, Virgiinia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun