Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

K o m a

7 Mei 2024   03:38 Diperbarui: 7 Mei 2024   04:32 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku yang duduk di belakang, di tepi ranjang perlahan mengalami penglihatan kabur, dan berubah hitam sama sekali.Rasanya badanku terasa melayang, terbang menerobos terowongan gelap,terus........melaju.......dan akhirnya keluar  di sambut cahaya yang menyilaukan.Disana kulihat pada pasir.Indah sekali......angin berhembus lembut........Matahari juga terasa sejuk......Tapi tak seorangpun ada disana.Tiba2 dari belakang kudengar gemuruh.Sepertinya ribuan burung2 berkepak-kepak.Pada barisaan depan kulihat orang2......tua, anak2.......pemuda....segala macam.....Semuanya terbang , kaki mereka tidak menyentuh tanah......Mukanya pucat menghadap kedepan, kearah matahari yang menyilaukan.

Tiba2 aku sangat terkejut mendengar namaku di panggil:"Mira........Mira..........!!!!"

Oh itu suara Mama.Aku mendongak kulihat Mama, Papa, dan Doi terbang bersama bergandengan tangan.Aku segera berteriak secepatnya.

"Mama....Papa.......Kamu dimana......dimana......?????"

Mereka tidak segera membalas, tapi menatapku tajam sekilas, lalu berkata seraya berusaha memegang tanganku:

"Jaga dirimu baik2.Juga Oma dan Opa.......Kami duluan.....!!!!"

Sekali lagi akyu berteriak sekerasmya:

"Eh .....tunggu .....Dio......!!!"

Aku masih berteriak ketika terasa ada orang memegang kedua pundakku.Sayup2 kudengar teriakan orang.

"Suster........Dokter......Myra siuman.......cepat.......kemari......!!! Itu suara Teddy.

Ketika mataku terbuka nampak orang2 pada nyerbu masuk kekamarku, sementara Teddy masih memeluk dan mencium dahiku berulang-ulang.








HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun