Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan

17 Januari 2024   02:07 Diperbarui: 17 Januari 2024   02:21 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami kemudian terdiam.Perlahan Jennifer melangkah ketepi danau membenamkan kedua kakinya di tepian air jernih kecoklatan.Pandanganku kualihkan ke iring-iringan itik dimana sang induk di depan di ikuti kelima anaknya yang masih mungil berquwek-quek bareng.Diatas kepala mereka seekor elang hitam  terbang ber-putar2.Adakalnya menungkik tajam kebawah, membuat kawanan itik2 berpencar.Jennifer kemudian berjalan agak ketengah mebuatku juga melangkahkan kaki mengikutinya.Tiba disisinya, kucoba lagi cari bahan obrolan.

"Kamu masih di tempat dulu 'kan?"

Dia tidak segera menjawab, tapi akhirnya dia balas.

"Tidak lagi Om.Aku Quited  beberapa bulan lalu.Mau istirahat sebentar,"

"Loh, kog gitu?Istirahat kan bisa ambil cuti?"

Dia terdiam lagi.Ini membuat aku tidak enak.Lalu kataku:

"Ma'af Om kalau salah.Itu hak kamu buat memutuskan,"

Kali ini Jennifer mendongak menatapku tajam,lalu berkata lirih.

"Om, aku lagi sakit.Sepertinya arthritis tapi bukan.Mungkin syaraf di sekitar leher.Sakitnya bukan main kalau kambuh,"

Aku terkesiap kaget tapi coba tenang, kemudian mencari jalan menghiburnya.

"Sorry, Aku belum dengar berita ini, tapi Mama dan Papa udah tahu kah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun