Mohon tunggu...
Hendra Josuf
Hendra Josuf Mohon Tunggu... Lainnya - berdiam di new york city, usa

sekolah tinggi bahasa asing di tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lampu Jalan Berbalut Salju

17 Juli 2023   03:53 Diperbarui: 17 Juli 2023   06:20 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"We've divorced. He left,"

Kami terdiam lagi.Kudengar bunyi beker di sebelahku berdetik keras.Kami masih hanyut  memandang keatas.Dari balik gorden, kulihat  pagi yang mulai menanjak.Ketika ingat akan surat yang belum ku antar aku segera bangun lalu mengeluarkan uang dari dompet sebesar $ 80.00"

"I hope your daughter will get well soon,"

"Thank you  very  much, sir,"

"Call me Carlos,"

Aku beranjak cepat2, sementara Tina mengantar aku sampai di pintu.Tiba di luar hari sudah bertambah terang, tapi masih ada waktu 30 menit sebelum kantor di buka.Aku menoleh ke belakang disaat kudengar namaku di panggil.

"Carlos....!!!!!Gracias(terma kasih), bye.....!!!!"

Ku lihat Tina masih berdiri di depan pintu sambil melambaikan tangannya.Aku ingin membalasnya dan  berkata"Sama2".Tapi aku tidak tahu bahasa Spanishnya.Jadi aku tersenyum saja sambil melanjutkan langkah.Terbesit di pikiranku, gimana kalau dia ngibul yah?Tapi secepat itu aku sadar;lebih baik aku ambil positifnya saja.Sekali2 nolong orang tidak ada salahnya.Dia juga telah berusaha.Sama saja pikirku lagi.Dia jual diri demi anaknya di Hobgkong.Aku jual tenaga demi kedua anakku di Indo yang sebentar lagi akan nyusul kemari.

Tiba2 terasa ada orang memegang pundakku lalu kudengar:

"Ayo Pap, kita lanjutkan jalan,"

Tertegun kulihat wajah istriku dan  pagi itu berubah menjadi sore kembali.Namun sore  telah berubah jadi petang jelang malam.Lampu2 jalan dan hingar bingar kota telah mulai nampak.Sisa2 senyum yang kutujuknan pada Tina, ku arahkan ke istriku yang  sedikit curiga menatapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun