Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Background Check di Media Sosial, Penting?

4 November 2023   18:11 Diperbarui: 4 November 2023   21:26 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial. (Foto oleh Merakist di Unsplash)

Penggunaan media sosial dalam proses background check telah menjadi topik perbincangan yang semakin relevan dalam era digital ini.

Banyak orang merasa perlu untuk menjelajahi profil media sosial seseorang sebelum mengambil keputusan penting, seperti penerimaan pekerjaan, persahabatan, atau bahkan pernikahan. 

Namun, dalam pandangan saya, ada beberapa alasan yang bisa membuat kita berpikir bahwa background check di media sosial sebenarnya tidak perlu atau tidak penting.

Pertama-tama, media sosial adalah wadah yang penuh dengan informasi pribadi, yang seharusnya tidak dicampuri oleh pihak lain tanpa izin. Melakukan background check di media sosial tanpa izin seseorang bisa saja dianggap sebagai pelanggaran privasi. 

Setiap orang berhak untuk menjaga privasinya, dan kita seharusnya menghormati hak ini. Sebaliknya, kita sebaiknya memberikan kesempatan kepada individu untuk membagikan informasi pribadi mereka secara sukarela, bukan dengan cara memeriksanya secara sembunyi-sembunyi melalui media sosial.

Kedua, profil media sosial seseorang mungkin tidak mencerminkan seluruh kepribadiannya. Media sosial adalah platform di mana seseorang bebas memilih apa yang ingin mereka bagikan, dan seringkali, ini hanya adalah bagian kecil dari identitas mereka. 

Misalnya, seseorang mungkin menampilkan aspek positif dalam hidupnya, seperti kesuksesan, kebahagiaan, dan prestasi, sementara mereka mungkin memiliki masalah atau kesulitan yang tidak mereka publikasikan. 

Oleh karena itu, menilai seseorang hanya berdasarkan profil media sosial mereka bisa menjadi pemahaman yang sangat sempit tentang siapa mereka sebenarnya.

Selain itu, konten di media sosial seringkali bersifat subjektif dan tergantung pada interpretasi individu. Apa yang satu orang lihat sebagai tanda peringatan, mungkin tidak terlihat sama oleh orang lain. Ini dapat menyebabkan penilaian yang tidak adil dan potensial mengarah pada suatu kesalahan yang dapat mempengaruhi hubungan atau kesempatan penting.

Ketiga, background check di media sosial juga bisa menciptakan stereotip dan prasangka. Misalnya, melihat preferensi politik seseorang di media sosial bisa saja mengarah pada penilaian negatif terhadap mereka, bahkan jika kebijakan politik hanya sebagian kecil dari kepribadian mereka. Hal ini bisa menghambat dialog dan kerja sama yang sehat antara individu dengan pandangan berbeda.

Namun, memang ada situasi tertentu di mana background check di media sosial bisa memiliki relevansi yang lebih besar, seperti dalam kasus perekrutan pekerjaan tertentu atau investigasi kriminal. Dalam konteks ini, mungkin penting untuk memiliki peraturan yang jelas dan transparan tentang penggunaan informasi dari media sosial.

Kita harus lebih berhati-hati dalam menggunakan background check di media sosial, dan kita sebaiknya tidak menganggapnya sebagai alat yang mutlak dalam membuat keputusan. Alih-alih mengandalkan apa yang kita lihat di media sosial, kita sebaiknya memberikan kesempatan kepada orang untuk mempresentasikan diri mereka sendiri secara langsung, dan berbicara dengan mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Ini akan mempromosikan penghargaan terhadap privasi individu dan mencegah pembentukan prasangka yang tidak adil dalam masyarakat yang semakin terhubung ini. (*)

~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun