Sepasang polisi lokal ini berhasil menghadapi NWA dan membebaskan Sandford dari konspirasi yang mematikan. Angel memperoleh promosi menjadi inspektur dan memimpin kepolisian Sandford, sementara Danny menjadi sersan.
Pemikiran brilian di balik Shaun of the Dead berhasil mencoba genre buddy cop dengan Hot Fuzz. Hasilnya adalah parodi yang menyindir dan sangat menghibur. (Konsensus Kritik, Rotten Tomatoes)
Hot Fuzz adalah film komedi yang menggabungkan dua genre, dengan akting brilian dari Pegg dan Frost. Disutradarai dengan baik oleh Wright, film ini menghadirkan komedi yang terus mengalir dan menghibur.
Meskipun durasinya agak panjang dan memiliki beberapa referensi film yang mungkin kurang dikenal, Hot Fuzz tetap menjadi karya sinema jenaka yang menghibur.
Setelah terlibat dengan sinema ini, Jess Hall menjadi sinematografer film-film lain seperti Transcendence, The Foreigner, Ghost in the Shell, dan serial WandaVision.
David Arnold sebagai komposer sinema ini, adalah tokoh dibalik ilustrasi musik film-film terkenal seperti dua seri James Bond: Casino Royale dan Quantum of Solace.
Karya sutradara Wright lainnya yang menarik perhatian saya adalah Scott Pilgrim vs. the World dan Baby Driver.
Trivia: Draf pertama naskah menyertakan karakter romantis untuk Nicholas, bernama Victoria. Karakter ini dihapus dari draf berikutnya, namun sebagian besar dialognya diberikan kepada Danny, seringkali tanpa perubahan apa pun.
Renungan
Dalam konteks kehidupan nyata di Indonesia, tentu saja sulit untuk menemukan situasi yang sepenuhnya serupa dengan petualangan yang dialami Nicholas Angel dalam film Hot Fuzz.