Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Hot Fuzz", Bahan Renungan Santai Program Polisi RW

21 Mei 2023   14:14 Diperbarui: 21 Mei 2023   14:18 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nick Frost and Simon Pegg dalam Hot Fuzz (2007), foto dari IMDb.

Polisi RW akan dijadikan Program Nasional, dan sebelum mengamati pro dan kontra yang mengikutinya, mungkin kita bisa menghibur diri dengan film kocak Hot Fuzz.

Hot Fuzz adalah sebuah film aksi komedi misteri tahun 2007, yang disutradarai oleh Edgar Wright dan ditulis oleh Wright dan Simon Pegg, berdurasi 2 jam 1 menit.

Dibintangi oleh Pegg, Nick Frost, Timothy Dalton, dan Jim Broadbent, film ini adalah film kedua dan tersukses dalam trilogi Three Flavours Cornetto, menggantikan Shaun of the Dead (2004) dan diikuti oleh The World's End (2013).

Seorang petugas polisi London yang terampil, setelah membuat jengkel atasannya dengan keefektifannya yang memalukan, dipindahkan ke sebuah desa di mana para petugas yang santai menolak semangatnya tentang peraturan, di saat serangkaian pembunuhan mengerikan menyerang.

Alur cerita

Di awal kisah, Nicholas Angel dipromosikan menjadi sersan, namun dikirim ke kota kecil Sandford yang terpencil. Dia merasa frustrasi dengan kondisi dan rekan-rekan barunya yang malas dan tidak kompeten.

Angel mulai curiga dengan serangkaian kematian yang terjadi di Sandford dan merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Dia mengambil inisiatif untuk menyelidiki kasus ini.

Sang protagonis bertemu dengan Danny Butterman, yang menjadi mitranya (partner). Danny adalah penggemar film aksi dan putra dari Inspektur Frank Butterman, atasannya.

Angel menemukan petunjuk-petunjuk yang mengarah ke konspirasi yang lebih besar di balik kematian-kematian tersebut. Dia harus menghadapi bahaya dan mengatasi hambatan-hambatan untuk mengungkap kebenaran.

Sang jagoan Angel terus mendalami investigasinya dan mendekati kebenaran yang sebenarnya. Dia menyadari bahwa anggota Neighbourhood Watch Alliance (NWA) terlibat dalam serangkaian pembunuhan.

Angel menghadapi NWA dalam pertemuan rahasia di Sandford Castle. Dia menghadapi Inspektur Frank Butterman, yang mengakui perannya dalam pembunuhan-pembunuhan tersebut.

Sepasang polisi lokal ini berhasil menghadapi NWA dan membebaskan Sandford dari konspirasi yang mematikan. Angel memperoleh promosi menjadi inspektur dan memimpin kepolisian Sandford, sementara Danny menjadi sersan.

Pemikiran brilian di balik Shaun of the Dead berhasil mencoba genre buddy cop dengan Hot Fuzz. Hasilnya adalah parodi yang menyindir dan sangat menghibur. (Konsensus Kritik, Rotten Tomatoes)

Resensi

Hot Fuzz adalah film komedi yang menggabungkan dua genre, dengan akting brilian dari Pegg dan Frost. Disutradarai dengan baik oleh Wright, film ini menghadirkan komedi yang terus mengalir dan menghibur.

Meskipun durasinya agak panjang dan memiliki beberapa referensi film yang mungkin kurang dikenal, Hot Fuzz tetap menjadi karya sinema jenaka yang menghibur.

Setelah terlibat dengan sinema ini, Jess Hall menjadi sinematografer film-film lain seperti Transcendence, The Foreigner, Ghost in the Shell, dan serial WandaVision.

David Arnold sebagai komposer sinema ini, adalah tokoh dibalik ilustrasi musik film-film terkenal seperti dua seri James Bond: Casino Royale dan Quantum of Solace.

Karya sutradara Wright lainnya yang menarik perhatian saya adalah Scott Pilgrim vs. the World dan Baby Driver.

Trivia: Draf pertama naskah menyertakan karakter romantis untuk Nicholas, bernama Victoria. Karakter ini dihapus dari draf berikutnya, namun sebagian besar dialognya diberikan kepada Danny, seringkali tanpa perubahan apa pun.

Renungan

Dalam konteks kehidupan nyata di Indonesia, tentu saja sulit untuk menemukan situasi yang sepenuhnya serupa dengan petualangan yang dialami Nicholas Angel dalam film Hot Fuzz.

Meskipun ada upaya mengadakan Program Nasional Polisi RW yang bertugas di tingkat lingkungan warga di Indonesia, fokus tugas mereka lebih pada pemeliharaan ketertiban dan keamanan lokal dengan skala yang lebih kecil.

Namun, muncul sekilas refleksi dalam diri saya, tentang pentingnya profesionalisme dan keberanian dalam menjalankan tugas polisi di tingkat apapun.

Bagaimana kita bisa mendorong polisi di semua tingkatan untuk menjadi teladan yang mengutamakan keadilan, mengatasi korupsi, dan memprioritaskan pelayanan masyarakat yang efektif dan adil, seperti yang ditunjukkan oleh karakter Nicholas Angel?

Jawabannya ada di dalam proses kita sebagai warga negara dan anggota masyarakat, sambil menantikan perkembangan Program Nasional baru dari POLRI ini. (*)


~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun