Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kesehatan Mental: Dukungan Sosial untuk Mengatasi Stres

6 April 2023   14:38 Diperbarui: 11 Juni 2023   12:06 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan sosial dari keluarga sangat penting untuk mengatasi stres, dengan cara memberikan dukungan yang praktis untuk membantu kondisi kesehatan mental.

Kunci penting dalam mengatasi stres bisa didapatkan dari dukungan sosial, namun terkadang masalah bisa muncul ketika dukungan sosial yang diterima tidak tepat atau bahkan merugikan, atau dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya, baik itu dari keluarga, teman, atau masyarakat, masih kurang.

Misalnya, ketika seseorang menerima dukungan dari orang yang tidak memiliki pemahaman yang baik tentang masalah yang dihadapi, atau ketika dukungan sosial justru memberikan tekanan lebih pada individu.

Atau misalnya, jika seseorang yang sedang stres dihadapkan pada komentar yang tidak sensitif atau menerima saran yang tidak relevan dengan situasi, maka hal tersebut justru bisa memperburuk kondisi stres yang sudah ada.

Selain itu, terkadang dukungan sosial yang ada juga tidak mencakup semua aspek yang memengaruhi stres, seperti masalah keuangan atau beban pekerjaan yang berlebihan.

Hal tersebut bisa menyebabkan individu merasa semakin terisolasi dan tidak dipahami, yang pada akhirnya bisa memperburuk kondisi stres yang dialaminya.

Faktor yang mempengaruhi dukungan sosial

Penyebab masalah dukungan sosial dalam mengatasi stres bisa bervariasi. Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman untuk meminta bantuan atau dukungan dari orang lain karena merasa malu atau takut dianggap lemah.

Selain itu, orang-orang yang merasa terisolasi atau kesepian juga bisa mengalami kesulitan dalam mencari dukungan sosial karena kurangnya jaringan sosial atau teman yang dekat.

Beberapa orang juga mungkin tidak memiliki akses ke sumber dukungan sosial yang memadai karena faktor geografis atau ekonomi. Semua faktor ini bisa menyebabkan kurangnya dukungan sosial dan memperburuk stres yang dialami seseorang.

Dalam konteks keluarga, masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain. Misalnya, keluarga mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana cara mengatasi stres atau kurang memahami kondisi yang sedang dihadapi oleh anggota keluarga.

Selain itu, masalah komunikasi juga bisa memengaruhi dukungan sosial dalam keluarga, sehingga membuat anggota keluarga merasa kurang didukung dalam mengatasi stres.

Beberapa orang bahkan bisa mengalami stres lebih banyak akibat tekanan dari keluarga. Hal ini bisa terjadi karena terjadinya konflik dalam keluarga, kurangnya dukungan emosional, atau yang lebih memprihatinkan adalah kekerasan dalam rumah tangga.

Kesejahteraan secara fisik dan mental

Masalah dukungan sosial dalam mengatasi stres bisa berdampak pada kesejahteraan individu secara fisik dan mental. 

Stres bisa meningkatkan risiko penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, bahkan penyakit jantung. Selain itu, stres yang berkepanjangan bisa mempengaruhi kualitas tidur dan gangguan suasana hati lainnya.

Ketidakmampuan mendapatkan dukungan keluarga dalam mengatasi stres bisa memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang dan memicu munculnya masalah lainnya seperti depresi dan kecemasan.

Selain itu, kebutuhan akan dukungan sosial yang tidak terpenuhi bisa membuat seseorang merasa kesepian, terisolasi, dan tidak dihargai oleh orang terdekatnya.

Hal ini bisa memperburuk stres yang dialami dan membuat seseorang sulit untuk pulih dari tekanan yang dihadapinya. Konflik sosial yang diakibatkan oleh stres bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang dan menciptakan lingkungan yang tidak harmonis.

Dampak terburuk dari konflik sosial yang disebabkan oleh stres adalah memicu tindakan kekerasan, baik itu secara fisik atau verbal. Kekerasan ini bisa merusak hubungan, mengancam keselamatan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Keterbukaan dan dukungan keluarga

Cara untuk mengatasi masalah dukungan sosial dalam mengatasi stres adalah dengan meningkatkan komunikasi dan keterbukaan antara individu dan keluarga atau teman-teman terdekat.

Dengan membicarakan masalah yang dihadapi dan merencanakan cara untuk mengatasi stres bersama, individu bisa merasa lebih didukung dan tidak merasa sendirian.

Selain itu, individu bisa mencari dukungan melalui konseling psikologis untuk mendapatkan bantuan tambahan dalam mengatasi stres.

Penting juga bagi individu untuk menjaga kesehatan fisik dengan olahraga, nutrisi yang seimbang, dan waktu istirahat yang cukup, karena kesehatan fisik yang buruk bisa memperburuk stres.

Solusi dukungan keluarga yang baik dalam mengatasi stres adalah dengan meningkatkan komunikasi dan pemahaman antar anggota keluarga.

Pertama-tama, setiap anggota keluarga perlu mendapat kesempatan untuk berbicara dan menyampaikan perasaannya secara terbuka dan jujur.

Selain itu, penting untuk saling mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati tanpa menyalahkan atau menghakimi. Keluarga juga bisa membangun rutinitas yang sehat seperti olahraga bersama, makan bersama, atau kegiatan keluarga lainnya untuk mengurangi tingkat stres.

Terakhir, jika diperlukan, keluarga bisa mencari bantuan dari profesional untuk membantu mengatasi masalah stres yang sedang dihadapi.

Dalam konteks harmoni, keluarga bisa memberikan dukungan emosional dan praktis untuk mengatasi stres, yang berdampak positif pada kesehatan mental seseorang. Salam sehat! (*)


~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun