Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Kecerdasan Buatan di Indonesia: Kemanusiaan dan Teknologi

2 April 2023   16:24 Diperbarui: 17 Mei 2023   01:04 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi era kecerdasan buatan (Image by Gerd Altmann from Pixabay)

Kita hidup di masa yang serba modern, di mana teknologi semakin maju dengan pesat. Indonesia pun tidak ketinggalan untuk (sudah?) menyongsong era kecerdasan buatan.

Sebagai manusia yang bijaksana, kita harus bisa menggabungkan kemajuan teknologi dengan kearifan lokal kita. Sehingga, kita bisa berkembang dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan yang bermanfaat dan sesuai.

Baca juga:
Sejumlah Butir Renungan tentang Kurikulum Merdeka

Adaptasi dan kolaborasi

Kecerdasan buatan memang bisa saja mengubah banyak industri dan profesi, namun sebagai manusia, kita harus beradaptasi dengan perubahan dan membarui keterampilan kita agar tetap relevan di masa depan.

Kita juga bisa mempertimbangkan untuk memilih karir yang sulit digantikan oleh kecerdasan buatan, seperti pekerjaan yang membutuhkan kemampuan interpersonal, empati, kreativitas, dan pemecahan masalah kompleks.

Ingatlah bahwa kecerdasan buatan diciptakan untuk mendukung manusia, bukan menggantikannya, sehingga kita masih bisa berkolaborasi dan hidup berdampingan dengan kecerdasan buatan di masa depan.

Untuk menghadapi era kecerdasan buatan, kita perlu mengembangkan keterampilan teknologi, kreativitas, adaptabilitas, dan kemampuan belajar mandiri.

Kita bisa mulai belajar dari berbagai sumber seperti kursus online, buku, atau bergabung dengan komunitas. Pemerintah dan lembaga pendidikan juga perlu memberikan dukungan bagi masyarakat untuk mengembangkan keterampilan tersebut.

Baca juga:
Membangun Potensi Generasi Muda di Bidang Kebudayaan

Persiapan Sumber Daya Manusia Indonesia

Indonesia masih perlu lebih mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menghadapi era kecerdasan buatan.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain misalnya: peningkatan pendidikan dan pelatihan, peningkatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, penerapan regulasi yang jelas, kolaborasi antara industri dan pendidikan, dan kesadaran akan dampak sosial dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan.

Dengan persiapan yang tepat, SDM Indonesia dapat menjadi lebih siap dan kompetitif.

Masih banyak pekerjaan yang membutuhkan keahlian manusia, khususnya yang berhubungan dengan kreativitas dan interaksi sosial. 

Namun, jika kita memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dengan bijak dan mengintegrasikan dengan keahlian dan kreativitas manusia, maka kita bisa menciptakan produk-produk yang lebih inovatif dan memiliki daya saing yang tinggi di pasar global.

Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu menambah investasi dalam peningkatan SDM, khususnya dalam bidang teknologi dan kreativitas, agar dapat bersaing di era kecerdasan buatan yang semakin maju.

Baca juga:
Kreatif Secara Lebih Efektif dengan AI Berbentuk ChatGPT

Peran kreativitas manusia

Era kecerdasan buatan membawa dampak besar pada industri kreatif, termasuk dalam bidang kebudayaan yang berhubungan dengan audiovisual dan penulisan.

Penggunaan kecerdasan buatan bisa membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi karya seni, namun juga menimbulkan keprihatinan terkait peran kreativitas manusia dalam industri ini.

Meskipun kecerdasan buatan bisa memberikan ide-ide baru dan mempercepat proses produksi, tetap dibutuhkan sentuhan manusia dalam menghasilkan karya yang berkualitas dan berkesan.

Bagi para pekerja kreatif, kita perlu terus meningkatkan nilai-nilai kreativitas manusia dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan sebagai alat bantu yang tepat.

Baca juga:
Cinta Tanpa Batas dengan AI dalam Film Her

Etika dalam era kecerdasan buatan 

Dalam era kecerdasan buatan ini, kita memang sudah harus mempersiapkan diri dan semakin meningkatkan keterampilan agar bisa berdampingan atau bahkan bersaing dengan teknologi.

Namun, tidak hanya itu, kita juga perlu mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dan etika, sehingga kecerdasan buatan tidak hanya berfungsi untuk kepentingan bisnis atau teknologi semata, tetapi juga untuk kesejahteraan manusia dan buminya.

Selamat mengarungi samudra kecerdasan buatan. (*)

~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun