Seperti yang terlihat dalam film tersebut, kekuasaan dapat memberikan keuntungan finansial dan status sosial yang tinggi, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan moral dan etika.
Dalam novelnya berjudul The Devil and Miss Prym, Paulo Coelho menuliskan:
In the beginning there was only a small amount of injustice abroad in the world, but everyone who came afterwards added their portion, always thinking it was very small and unimportant, and look where we have ended up today.
Paulo Coelho menggambarkan bagaimana ketidakadilan dan kejahatan dalam dunia ini tidak terbentuk hanya dalam satu waktu atau oleh satu individu, namun terakumulasi dari banyak tindakan kecil yang dianggap sepele dan tidak penting oleh masyarakat.
Setiap orang memainkan peran dalam memperburuk situasi dengan mengabaikan atau membiarkan tindakan kecil yang seharusnya dibenahi.
Akhirnya, ketidakadilan dan kejahatan menjadi semakin besar dan sulit diatasi.
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa setiap tindakan kecil dan setiap orang berkontribusi dalam membentuk dunia ini, sehingga setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki dan memperjuangkan keadilan.
Ini hanyalah sebuah perenungan yang acak, dan penting untuk diingat bahwa masih banyak hal yang positif dalam masyarakat kita.
Masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi yang kaya, serta semangat gotong royong yang tinggi.
Selain itu, masih banyak orang-orang yang memperjuangkan hak-hak orang banyak dan berusaha membangun masyarakat yang lebih adil dan harmonis.
Dengan memperkuat nilai-nilai positif dan meningkatkan kesadaran sosial, harapannya adalah masyarakat Indonesia dapat terus bergerak maju dan memperbaiki kondisi yang kurang baik. (*)