Kekerasan dan Kriminalitas
Seperti dalam The Godfather, di Indonesia masih terjadi kekerasan dan kriminalitas yang berasal dari kelompok-kelompok yang ingin mempertahankan kekuasaan dan mengendalikan berbagai sumber daya. Kekerasan seperti perampasan tanah atau kejahatan terorganisir seringkali terjadi dan berujung pada kerugian bagi masyarakat.
Nepotisme dan Korupsi
Film tersebut menunjukkan bagaimana nepotisme dan korupsi dapat merusak sistem sosial dan politik. Di Indonesia, masih terjadi praktek-praktek nepotisme dalam pengambilan keputusan-keputusan penting, serta kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi dan elit politik.
Perang Antarkelompok
Seperti dalam film tersebut, di Indonesia masih terjadi konflik antarkelompok yang seringkali berujung pada kekerasan dan lagi-lagi kerugian bagi masyarakat. Konflik antara berbagai kelompok yang memiliki sejumlah kepentingan yang saling bertentangan adalah contoh nyata dari konflik yang dapat merusak stabilitas sosial.
Kehidupan yang tidak adil
Film The Godfather juga menunjukkan bagaimana kehidupan yang tidak adil dapat merusak moral dan etika seseorang. Di Indonesia, masih banyak orang yang hidup dalam kemiskinan dan ketidakadilan, serta memiliki akses yang terbatas pada pendidikan dan kesehatan yang memadai. Hal ini dapat memicu tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat dan mengancam stabilitas sosial, namun begitu hal ini juga erat kaitannya dengan lingkungan keluarga dan tempat tinggal.
Meskipun The Godfather mengisahkan kehidupan keluarga mafia di Amerika Serikat pada tahun 1940-an, tema-tema yang dibahas dalam film tersebut masih relevan hingga saat ini, termasuk di Indonesia.
Seperti keluarga Corleone, keluarga-keluarga berpengaruh di Indonesia memiliki kekuatan besar dalam menentukan arah politik dan bisnis di negara ini.
Ada kalanya kepentingan pribadi dan kelompok mengambil alih kepentingan nasional dan rakyat. Hal ini dapat memunculkan ketidakadilan, konflik, dan korupsi dalam berbagai sektor.