Kelebihan utama dari film ini adalah penggambaran yang sangat realistis dan mendetail tentang bagaimana teknologi cerdas dapat mempengaruhi kehidupan manusia secara sosial dan emosional.
Di sisi lain, kelemahan film ini terletak pada beberapa adegan yang terasa membosankan dan lambat, serta terkesan sangat berlarut-larut. Beberapa adegan juga terasa kurang penting atau kurang jelas dalam pengembangan cerita secara keseluruhan.
Dalam hal tema tentang hubungan manusia dengan AI, film Her dapat dibandingkan dengan beberapa karya serupa, seperti Ex Machina (2014) dan Blade Runner 2049 (2017).
Kedua film ini juga mengangkat tema yang mirip, dengan cara yang unik dan menarik. Namun, dibandingkan dengan Her, kedua film ini cenderung lebih fokus pada aspek fiksi ilmiah dan ketegangan, sementara Her lebih fokus pada aspek drama dan sisi romantis.
Selain itu, Her lebih menekankan pada sisi emosional dan psikologis dari hubungan antara manusia dan AI, sedangkan Ex Machina dan Blade Runner 2049 lebih menekankan pada aspek teknologi dan konsekuensi sosial dari AI.
Dalam hal ini, Her dapat dilihat sebagai sebuah film yang lebih humanis dan mengandung introspeksi, sementara Ex Machina dan Blade Runner 2049 lebih mengarah pada sisi cerita yang tegang dan action-oriented.
Namun, secara keseluruhan, ketiga film ini merupakan karya yang sangat menarik dan layak untuk ditonton bagi mereka yang tertarik pada tema tentang Artificial Intelligence dan hubungan manusia dengan teknologi.
Para pemeran dalam film Her (2013) tampil sangat baik dalam memerankan karakter mereka dengan memukau dan natural. Joaquin Phoenix sebagai Theodore, berhasil menunjukkan sisi emosional dan kompleks dari karakternya dengan sangat baik.
Ia berhasil membawa penonton ke dalam dunia seorang Theodore dan membuat penonton merasa terhubung dengan karakternya. Scarlett Johansson sebagai suara Samantha, juga memberikan penampilan yang luar biasa sebagai suara AI yang menjadi teman dekat Theodore.
Meskipun tidak ada visualisasi dari karakternya, Johansson berhasil menunjukkan keberadaan Samantha sebagai karakter yang hadir dalam kehidupan Theodore dengan begitu alami dan membuat penonton merasa bahwa Samantha nyata.